Cinta Sejati: Petunjuk Syariat, Kesetiaan Para Sahabat, dan Perjalanan Islam dalam Sekularisasi Modern

Perasaan cinta adalah perasaan yang naluriah dan fitrah adanya. Ia ada dan bersemayam dalam hati. Perasaan cinta akan mendorong seluruh anggota badan untuk menampakannya dalam sikap, perkataan dan perbuatan.

Demikianlah cinta, ia ada dalam setiap diri manusia. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah swt,  Al-Kholiq – Al-Mudabbir. Dan bukti cinta kepada Allah swt adalah dengan ittiba (mengikuti) Rasulullah tentang bagaimana mengekspresikan cintanya kepada Allah swt,  yaitu dengan;

سَمِعْنَا وَاَطَعْنَ

“Kami dengar dan kami taat” (QS. an-Nur : 51)

Bukti cinta kita kepada Allah swt dan Rasul-Nya adalah dengan cinta kepada syariat-Nya. Syariat-Nya merupakan petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia, menjadi bukti cinta-Nya kepada hamba-Nya dan petunjuk bagi hamba untuk membuktikan cintanya kepada Allah swt.

Karena Allah swt dan Rasul-Nya mencintai seluruh umat manusia, maka diberikanlah petunjuk agar mereka selamat dari kedzoliman dan tidak mendzolimi sesama. Cinta kepada syariat-Nya tercermin dalam perkataan, sikap, dan perbuatan seseorang. Individu yang mencintai Allah swt dan Rasul-Nya akan mengikuti seluruh perintah dan meninggalkan larangan-Nya.

Mereka akan sigap dalam beribadah, menjalankan sholat, puasa, haji, zakat, dan berdakwah untuk menyampaikan risalah Islam kepada manusia. Bahkan bersedia berjihad dengan harta dan jiwa, melaksanakan seluruh perintah tanpa ragu atau syarat. Cinta kepada Allah swt dan Rasul-Nya akan menduduki posisi tertinggi dalam hati seseorang, mengalahkan kecintaannya kepada dunia dan seisinya.

Kecintaan kepada dunia dan seisinya akan ditempatkan di bawah kecintaannya kepada Allah swt dan Rasul-Nya, dan digunakan sebagai sarana untuk merealisasikan kecintaan tersebut. Kecintaan ini akan mendorong seseorang untuk meniti jalan dakwah seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah, mengikuti thoriqoh dakwahnya seberapapun sulitnya.

Mereka akan menjadi ahli ibadah di malam hari dan penuh semangat seperti singa di siang hari, siap membela Allah swt dan Rasul-Nya. Bukti cinta sesungguhnya adalah mengikuti yang dicintai tanpa syarat, menjaga setiap amanah dari yang dicintai, dan taat tanpa nanti dan tanpa tapi. Para sahabat Rasulullah adalah contoh nyata kecintaan yang tanpa batas, taat kepada syariat-Nya tanpa ragu.

Setelah wafatnya Rasulullah, para sahabat terus menunjukkan kecintaan mereka kepada Rasulullah dengan melanjutkan amanah dakwah, menyerukan kebenaran Islam hingga Islam menyebar luas dan dikenal sebagai keyakinan mayoritas penduduk bumi.

Walaupun zaman modern menghadirkan sekularisasi agama, Islam tetap menjadi bukti tersampaikannya risalah Islam kepada seluruh umat manusia.

Ajaran Islam yang diterima umat manusia, meskipun tidak lagi utuh, tetap menjadi bukti bahwa amanah dakwah yang dipikul oleh Baginda Rasulullah telah tertunaikan secara sempurna. Maka, tugas setiap muslim sejati adalah melengkapi pengetahuannya tentang risalah Islam yang sempurna, yang mampu mengatur seluruh aspek kehidupan.

Islam sudah menjadi sumber kebaikan dan keberkahan, menerangi kehidupan umat manusia selama empat belas abad, dan menjadi rahmatan lil alamiin.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Cinta Sejati: Petunjuk Syariat, Kesetiaan Para Sahabat, dan Perjalanan Islam dalam Sekularisasi Modern” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Cinta Sejati: Petunjuk Syariat, Kesetiaan Para Sahabat, dan Perjalanan Islam dalam Sekularisasi Modern

Image: https://id.pinterest.com/pin/623326404666095507/

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *