Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, terkadang ada waktu tertentu yang membuat seseorang terjebak dalam keadaan atau situasi sulit. Entah itu dalam hal urusan pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Bahkan, perencanaan yang sebelumnya dipersiapkan dengan matang pun kadang mengalami kesulitan saat tiba waktunya untuk dilaksanakan.
Dalam momen-momen sulit seperti itu, kemampuan untuk beradaptasi, ketahanan mental, dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan menjadi kunci untuk tetap melangkah maju dan mengatasi setiap rintangan yang muncul.
Adanya kesulitan itu bisa jadi karena pengaruh dari faktor internal, seperti suasana hati yang tidak karuan, pikiran yang tidak menentu, dan semacamnya. Bisa juga karena faktor eksternal, seperti lingkungan yang tidak mendukung, adanya aturan baru dari pihak berwenang, dan sebagainya.
Dalam menghadapi kondisi seperti ini, penting untuk mengembangkan strategi coping yang efektif, meningkatkan ketahanan diri, dan tetap fleksibel dalam menyikapi perubahan. Kesadaran akan faktor-faktor tersebut dapat membantu seseorang untuk mengatasi kesulitan dengan lebih baik dan memandangnya sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam situasi sulit seperti ini, umat Islam sangat dianjurkan untuk berdoa memohon kepada Allah agar urusan atau perkara yang sedang dihadapi bisa ditangani dan dijalankan dengan mudah serta tidak ada gangguan yang bisa menghambat urusan tersebut.
Selain itu, berdoa juga menjadi sarana untuk mencari kekuatan, ketenangan hati, dan petunjuk dari Allah dalam mengambil keputusan dan menjalani setiap perjalanan kehidupan. Doa dianggap sebagai bentuk ketergantungan dan kepatuhan kepada Allah yang mampu memberikan kekuatan dan solusi di tengah cobaan dan kesulitan.
Dari sekian banyak doa untuk kemudahan, ada salah satu doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah.
Hal ini sebagaimana diungkap oleh Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar, yang berbunyi;
اللَّهُمَّ لا سَهْلَ إِلاَّ ما جَعَلْتَهُ سَهْلاً وأنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Ya Allah tidak ada kemudahan kecuali Engkau jadikan perkara itu menjadi mudah dan Engkau jadikan kesulitan menjadi kemudahan, jika Engkau menghendaki.”
Menurut Imam Nawawi, lafadz “hazn” dalam untaian kalimat doa tersebut diartikan sebagai tanah keras berikut tanaman yang tumbuh di atasnya. Itulah doa saat terjebak dalam situasi sulit atau sedang mengalami kesulitan dalam melakukan suatu perkara. Dengan wasilah doa ini diharapkan Allah bisa memudahkan semua urusan yang sedang dilaksanakan.
Doa ini mencerminkan rasa ketergantungan dan kepercayaan kepada Allah sebagai Sang Maha Pemudah, yang mampu mengubah keadaan yang sulit menjadi lebih mudah dan terang benderang. Dengan merendahkan diri dan berserah diri kepada-Nya, umat Muslim meyakini bahwa setiap kesulitan dapat diatasi dengan pertolongan-Nya yang Maha Bijaksana.
Demikian penjelasan mengenai “Melangkah Maju dalam Kehidupan: Strategi Adaptasi, Ketahanan Mental, dan Kebijaksanaan di Tengah Kesulitan” Semoga berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Image: Pinterest