Menag Yaqut: Dihindarinya Umrah Backpacker untuk Menjamin Keselamatan dan Kenyamanan Jemaah

Salah satunya, perjalanan umrah berbeda dengan perjalanan wisata lain, karena melibatkan aturan-aturan dan tata cara peribadatan yang harus dipatuhi. Ini termasuk melakukan serangkaian ibadah seperti thawaf, sa’i, serta wukuf di Arafah, yang membutuhkan konsentrasi, ketenangan, dan ketaatan yang tinggi kepada tata cara yang telah ditetapkan dalam agama Islam.

Yaqut berkata;

Read More

“Ini kalau kita ke luar negeri kita bisa sendiri. Ke mana? Ke Eropa, Jepang, Amerika, ke manapun kita bisa lakukan sendiri, karena tidak ada aturan-aturan dalam melakukan perjalanan itu, tapi umrah berbeda. Ada aturan peribadatan yang harus dipenuhi,”

Yaqut menyebut tidak semua jemaah memahami aturan-aturan tersebut, sehingga diperlukan bimbingan dan bantuan dalam melaksanakan ibadah umrah.

Selain itu, ada banyak aspek praktis yang juga perlu dipertimbangkan. Di antaranya, pemesanan hotel dan makanan yang memiliki perbedaan dengan budaya kuliner Indonesia. Perbedaan itu berpotensi menimbulkan pengalaman yang kurang memuaskan bagi jemaah yang tidak terbiasa dengan lingkungan dan tata cara di tanah suci. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang kebiasaan lokal dan persiapan yang matang diperlukan agar pengalaman umrah dapat berjalan lancar dan menyenangkan bagi semua jemaah.

“Nah tidak semuanya umat kita ini paham dengan semua itu maka dibutuhkan pembimbing. Siapa yang membimbing mereka dalam melaksanakan ibadah umroh?” sambungnya

Di saat bersamaan, Yaqut mengingatkan biro perjalanan umrah, sebagai Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), seperti yang termaktub di dalam Undang-Undang (UU) No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, pada pasal 86, harus mempunyai kemampuan mumpuni untuk membimbing dan mendampingi jemaah. Dia menyebut dengan melakukan umrah melalui PPIU dapat meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan serta kenyamanan jemaah. Oleh karena itu, penting bagi calon jemaah untuk memilih PPIU yang terpercaya dan memiliki pengalaman yang baik dalam menyelenggarakan perjalanan umrah.

“Banyak hal yang jadi pertimbangan pemerintah kenapa sebaiknya memang umroh backpacker itu dihindari. Jadi ada biro-biro umroh travel perjalanan ibadah umroh yang akan siap membantu umat untuk bisa menjalankan umroh dengan baik,”

Polemik soal umrah backpacker itu muncul kembali belakangan ini. Itu setelah Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Jaja Jaelani mengatakan umrah backpacker dilarang karena bertentangan dengan UU No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Dalam perkembangannya, Arab Saudi sudah mengizinkan penerbitan visa wisata dan transit untuk sejumlah negara digunakan untuk umrah.

Salah satunya Indonesia yang peluncuran sistemnya dilakukan pada 25 Mei 2023. Meskipun demikian, penggunaan visa tersebut haruslah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan jemaah umrah diharapkan tetap menggunakan layanan yang diselenggarakan oleh PPIU yang terdaftar resmi untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama menjalankan ibadah umrah.

Pendaftaran umrah tersebut dapat dilakukan secara mandiri melalui aplikasi Nusuk yang dirilis pemerintah Arab Saudi. Jemaah juga bisa memesan waktu untuk raudhah dan mendapat berbagai informasi tentang haji, wisata, penginapan, dan kebutuhan lainnya di Makkah serta Madinah. Sejumlah pihak meminta agar pemerintah beradaptasi dengan kebijakan baru Arab Saudi itu. Salah satu usulannya adalah Amphuri yang mengusulkan agar pemerintah membuat aplikasi perjalanan umrah bagi WNI.

MUI juga menyebut tidak perlu ada larangan umrah asalkan jemaah tidak membebani pemerintah Arab Saudi. Salah satunya, dengan tetap memesan penginapan dan telah memastikan tiket pulang pergi, bukan menginap di masjid. Dengan demikian, adaptasi terhadap kebijakan baru Arab Saudi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemudahan akses dan pengalaman bagi jemaah umrah dari Indonesia.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Menag Yaqut: Dihindarinya Umrah Backpacker untuk Menjamin Keselamatan dan Kenyamanan Jemaah” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Menag Yaqut: Dihindarinya Umrah Backpacker untuk Menjamin Keselamatan dan Kenyamanan Jemaah

Image: https://tinyurl.com/5hdja337

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *