Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara: Dari Meriam Hingga Mheibes

Bulan Ramadhan adalah bulan suci yang berakar pada iman, sejarah, dan budaya. Di seluruh dunia, umat Islam menandai periode tersebut dengan tradisi yang berbeda dan unik, yang meliputi puasa dari fajar hingga matahari terbenam, meningkatkan ibadah, dan meningkatkan kebaikan serta kedermawanan kepada sesama.

Adapun beberapa tradisi, yaitu:

Read More

Meriam  

Tradisi ini mengacu di beberapa negara di mana meriam ditembakkan sebagai tanda berakhirnya puasa atau dimulainya waktu berbuka selama bulan Ramadan. Tradisi ini masih berlangsung di negara-negara seperti Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), dan Lebanon. Suara meriam yang bergema di langit menjadi tanda bagi umat Muslim untuk mengakhiri puasa sepanjang hari dan mulai makan setelah matahari terbenam. Tradisi ini membangkitkan rasa kebersamaan dan memperingatkan umat Islam tentang waktu berbuka puasa.

Nafar

Nafar Maroko bertugas membangunkan orang-orang saat sahur untuk mempersiapkan hari puasa. Mereka berkeliling lingkungan sambil membacakan doa pada waktu sahur.

Maroko, terdapat orang-orang yang memiliki tugas khusus untuk membangunkan warga pada waktu sahur selama bulan Ramadan. Mereka melakukan ini dengan berkeliling di sekitar lingkungan sambil membacakan doa-doa agar orang-orang yang berpuasa dapat bangun tepat waktu dan bersiap-siap untuk menjalani puasa sepanjang hari.

Haq Al-Laila

Tradisi Haq al-Laila yang berlangsung di Uni Emirat Arab pada malam ke-15 bulan Sya’ban dalam kalender Islam. Pada malam tersebut, anak-anak memakai pakaian tradisional dan melakukan kegiatan seru seperti bernyanyi dan berkeliling dari rumah ke rumah untuk membeli permen dan kacang-kacangan. Tradisi ini adalah bagian dari perayaan Ramadan yang membawa sukacita dan kebersamaan di komunitas.

Lentera

Tradisi unik yang dimiliki Mesir selama bulan Ramadan, yaitu tradisi penuh warna yang melibatkan penggunaan fanus atau lentera. Selama Ramadan, jalanan, rumah, dan lingkungan sekitarnya di Mesir diterangi oleh fanus. Fanus adalah lampu atau cahaya yang saat ini lebih dikenal sebagai Fanus Ramadan atau Lentera Ramadan yang dihiasi dengan warna-warni. Tradisi ini memberikan suasana yang istimewa dan memeriahkan bulan suci bagi masyarakat Mesir.

Musaharati

Tradisi Musaharati, yang merupakan praktik di mana seseorang berkeliling di pemukiman warga sambil menabuh genderang untuk membangunkan orang-orang agar dapat sahur selama bulan Ramadan. Tradisi ini bermula dari Kekhalifahan Fatimiyah sembilan abad yang lalu. Pada masa itu, musaharati sangat diperlukan karena belum ada jam alarm atau pengeras suara di masjid untuk memberi tahu waktu sahur. Tradisi ini masih dipraktikkan hingga saat ini di beberapa negara seperti Arab Saudi, Iraq, Turki, dan Suriah. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya dan tradisi Ramadhan telah bertahan dan diwariskan dari generasi ke generasi dalam masyarakat tersebut.

Mheibes

Tradisi permainan Mheibes yang menjadi bagian dari penyambutan Ramadan di Irak. Permainan ini melibatkan dua kelompok yang berkompetisi untuk menyembunyikan sebuah cincin. Maksudnya adalah bahwa Mheibes merupakan sebuah permainan tradisional yang menjadi bagian dari budaya dan ritual menyambut bulan Ramadan di Irak.

 

Demikian penjelasan mengenai “Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara: Dari Meriam Hingga Mheibes” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Hidayatullah

Image: https://tinyurl.com/2mycr6ua

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *