Perjalanan Spiritual: Memahami Miqat dan Langkah-Langkah Ihram Menuju Baitullah

Miqat adalah titik atau batas yang ditentukan dalam agama Islam di mana para peziarah yang akan melakukan ibadah haji atau umrah diwajibkan untuk memasuki keadaan ihram. Ihram adalah keadaan suci dan khusus yang diperlukan bagi peziarah untuk menjalankan ibadah haji atau umrah.

Terdapat beberapa miqat yang ditetapkan oleh agama Islam di sekitar Makkah, yaitu tempat tujuan utama ibadah haji dan umrah. Para peziarah harus memasuki ihram di salah satu dari lima miqat yang telah ditentukan oleh syariat Islam, tergantung dari arah kedatangan mereka.

Read More

Miqat memiliki pentingan besar dalam ibadah haji dan umrah karena memasuki ihram di miqat adalah salah satu rukun ibadah haji dan umrah yang harus dipenuhi oleh peziarah. Dengan memasuki ihram di miqat, peziarah menandai dimulainya komitmen spiritual dan persiapan untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan hati yang suci dan niat yang tulus.

Al-Juhfah adalah miqat, yaitu titik batas yang ditentukan bagi para peziarah dari wilayah seperti Syam, Mesir, Sudan, dan negara-negara Maghreb Arab, di mana mereka diwajibkan memasuki ihram saat melakukan perjalanan haji atau umrah. Jaraknya sekitar 186 km dari Makkah Al-Mukarramah. Bagi mereka yang tiba melalui udara, mereka disarankan untuk memasuki ihram sebelum mencapai titik yang sejajar dengan Al-Juhfah.

Langkah ini sangat penting dalam perjalanan spiritual menuju tempat suci di Bumi, sesuai dengan ajaran dan tata cara yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dengan memasuki ihram di Al-Juhfah, para peziarah menandai awal dari komitmen spiritual dan persiapan untuk melaksanakan ibadah haji atau umrah dengan hati yang suci dan niat yang tulus.

Langkah-langkah:

1. Mandi dan memakai wangi-wangian, kemudian bagi laki-laki mengganti pakaiannya dengan pakaian ihram, dan perempuan pakaian ihramnya adalah pakaiannya yang biasa.

2. Memasuki nusuk (ritual ibadah umrah) dan seraya membaca Talbiyah;

“اللهم لبيك عمرة” أو “لبيك عمرة”

“Ya Allah, aku sambut panggilan-Mu untuk melakukan umrah” atau “Aku sambut panggilan-Mu untuk melakukan umrah”

3. Mulai membaca talbiyah, seperti yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW: “Kusambut panggilan-Mu Ya Allah, ku sambut panggilan-Mu, Ku sambut panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, ku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala jenis puji dan nikmat hanyalah untuk-Mu dan kekuasaan, tidak ada sekutu bagi-Mu”. Dan penunai umrah terus membaca Talbiyah sampai tiba di Ka’bah yang mulia.

4. Larangan-larangan Ihram bagi laki-laki dan perempuan: bersetubuh, akad nikah, membunuh binatang buruan, mencukur rambut kepala dan memotong kuku, menggunakan wangi-wangian dan parfum. Dan larangan-larangan Ihram khusus bagi laki-laki: menutup kepala, mengenakan pakaian yang berjahit. Larangan-larangan Ihram untuk wanita secara khusus: memakai niqab dan memakai sarung tangan.

5. Diperbolehkan bagi seorang Muhrim untuk: mandi, memakai kacamata, cincin dan jam tangan, membalut tempat luka, memakai ikat pinggang, tas selempang, memakai sandal, dan membawa payung.

6. Seorang yang muhrim hendaknya memiliki perilaku yang baik dalam bertutur kata dan berbuat, meninggalkan kontroversi, memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya, dan mengikuti instruksi dari otoritas pengatur.

7. Nomor yang terkait dengan Haji dan Umrah: (911) untuk kasus darurat dan layanan keamanan, (937) untuk konsultasi medis.

 

Demikian penjelasan mengenai “Perjalanan Spiritual: Memahami Miqat dan Langkah-Langkah Ihram Menuju Baitullah” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Nusuk

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *