Tips Perencanaan Biaya Haji Sejak Dini

Melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci tentunya menjadi impian setiap umat Muslim. Terlebih, ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam. Dalam menjalankan ibadah tersebut, yang sering kali menjadi momok adalah biaya yang tidak sedikit. Dilihat, untuk tahun 223 ini biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) mencapai Rp90.263.104 per jemaah.

Dari total BPIH itu, 55,3 persen atau Rp49,812.700 dibebankan langsung kepada jemaah haji atau yang dikenal dengan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). Sementara 44,7 persen sisanya ditanggung oleh dana nilai manfaat sebesar Rp40.237.937.

Read More

Jika dilihat biaya Bipih itu selalu naik. Pada 2016 Bipih hanya sebesar Rp35,6 juta per jemaah. Kemenag Usul Biaya Haji di tahun 2024 sebesar Rp105 Juta per Jemaah. Maka dapat dirata-rata kenaikan biaya haji adalah sekitar 5,34 persen per tahun. Agar ibadah haji ini dapat disediakan dengan baik dan tidak berbenturan dengan kebutuhan lainnya. Maka ada beberapa hal yang diperlukan, yaitu:

Menabung Sesegera Mungkin

Andi Nugroho selaku Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) menjelaskan setiap jemaah harus mengantongi dana Rp25 juta untuk mendaftar haji. Setelah mendaftar pun, jemaah perlu menunggu antrean berangkat dengan rata-rata 31-32 tahun. Oleh karena itu, jemaah harus sesegera mungkin menabung untuk mengumpulkan biaya pendaftaran Rp25 juta.

Menabung Sesuai Kemampuan

Andi mengatakan untuk mengumpulkan Rp25 juta pertama, jemaah bisa menabung sesuai kemampuan. Ia mencontohkan jemaah bisa menabung Rp500 ribu per bulan. Artinya, untuk mencapai Rp25 juta membutuhkan waktu 50 bulan atau dua tahun lebih. Jika dana itu sudah terkumpul, maka tabungan selanjutnya bisa mulai diringankan. Sebab, jangka waktu tunggu untuk berangkat haji rata-rata 31-32 tahun. Namun, Andi mengingatkan jemaah untuk tetap disiplin menabung meski jangka waktunya panjang.

Antisipasi Kenaikan Biaya

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo mengatakan jemaah juga perlu mengantisipasi kenaikan biaya Haji. Antisipasi itu bisa dilakukan dengan memperkirakan perhitungan dengan memasukkan elemen inflasi.
Ia menyebut kenaikan biaya haji adalah sekitar 5,34 persen per tahun, apabila rencana haji baru akan dilaksanakan sekitar 15 tahun kemudian, maka biaya haji yang awalnya sekitar Rp49,8 juta dapat meningkat menjadi Rp108,675 jutaan.

Sempatkan Berinvestasi

Selain menabung, jemaah juga ada baiknya melakukan perencanaan dana untuk ibadah haji ini dengan melakukan investasi reguler. Menurut Budi pilihan investasi pun bisa disesuaikan dengan kaidah-kaidah syariah. Apalagi, jemaah punya jangka waktu panjang untuk melunasi sisa biaya Haji atau waktu berangkat.

Siapkan Biaya Lain-lain

Menyiapkan dana lainnya saat melaksanakan ibadah Haji sangat diperlukan. Jemaah harus memperkirakan kebutuhan dana biaya ibadah haji yang tidak hanya mencakup biaya tiket, penginapan, akomodasi, manasik yang sudah termasuk dalam Bipih. Jemaah juga perlu memperhatikan biaya lain seperti pembuatan paspor, uang saku, hingga asuransi.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Tips Perencanaan Biaya Haji Sejak Dini” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/keuangan

Image: https://pin.it/3GePi9d

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *