Serangan brutal Israel di Jalur Gaza menyebabkan ribuan keluarga terkubur dalam reruntuhan rumah mereka. Tidak ada yang dapat melarikan diri dan selamat jika rudal mengarah kepadanya.
Di Jalur Gaza, kehidupan setiap individu dapat berubah menjadi mimpi buruk dalam sekejap mata, terutama bagi mereka yang menghadapi disabilitas fisik atau mental. Dalam situasi pemboman yang terus-menerus, sejumlah warga penyandang disabilitas berjuang untuk hidup dengan sejahtera.
Menurut laporan Arab News (22/1), Lisa Salavert, Manajer Advokasi Kemanusiaan di Handicap International, menyatakan bahwa mereka menghadapi ancaman serius terhadap martabat dan hak asasi mereka. Tidak ada jaminan keselamatan bagi mereka, dan ini telah menjadi kenyataan.
Salavert menambahkan bahwa sekitar 300.000 warga Gaza yang menghadapi disabilitas menghadapi tantangan yang mendesak. Dalam konteks ini, mereka mengalami kesulitan untuk tetap aman, mendapatkan makanan, tempat tinggal, dan mengakses barang-barang dasar serta alat khusus yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mereka.
Bagi penyandang disabilitas, khususnya mereka yang memiliki keterbatasan gerak, melarikan diri dari serangan Israel menjadi sesuatu yang mustahil. Sementara bagi warga tunarungu, mereka tidak dapat mendengar suara roket yang datang, sehingga tidak dapat mencari perlindungan di tempat yang aman.
“Penyandang disabilitas terpisah dari keluarga, teman, dan komunitas yang memberikan dukungan kepada mereka,” ujar Salavert. “Beberapa orang tidak dapat secara fisik menyelamatkan diri mereka, sementara yang lain mungkin tidak dapat memproses atau mengakses perintah evakuasi.”
Blokade Israel selama 16 tahun di Jalur Gaza juga membuat penyandang disabilitas kesulitan untuk mendapatkan alat bantu yang diperlukan, seperti kursi roda, alat bantu dengar, dan kaki palsu. Saat ini, dengan terbatasnya bantuan kemanusiaan yang mencapai wilayah Gaza, kebutuhan khusus kelompok ini semakin tidak terpenuhi.
Sejak serangan yang dipimpin oleh Hamas terhadap selatan Israel pada 7 Oktober, 1.200 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil dengan 240 orang di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu, serangan balasan Israel dilaporkan telah menewaskan 25.100 warga Gaza, melukai 60.000 lainnya, dan menyebabkan lebih dari 85 persen penduduk Gaza mengungsi.
Demikian penjelasan mengenai “Dampak Genosida Israel: Penyandang Disabilitas Gaza Menghadapi Ancaman Terhadap Kesejahteraannya” Semoga Berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber : Dampak Genosida Israel: Penyandang Disabilitas Gaza Menghadapi Ancaman Terhadap Kesejahteraannya
Source Image : Disabiltas Gaza