Masjid Tujuh, Jejak Kedahsyatan Perang Khandaq
Selain Masjid Nabawi, salah satu situs sejarah yang biasa dikunjungi para peziarah di kota Madinah adalah Masjid Tujuh atau Sab’u Masaajid atau al-Masaajid as-Sab’u. Posisinya ada di dekat Jabal Sila, sekitar 2,5 km dari Masjid Nabawi ke arah barat daya. Disebut demikian karena masjid ini awalnya terdiri dari tujuh masjid kecil yang didirikan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan khalifah lainnya. Pembangunan masjid-masjid ini bertujuan untuk menandai bekas pos-pos penjagaan para sahabat pada saat terjadi Perang Khandaq atau Perang Ahzab yang begitu dahsyat.
Ketujuh masjid itu kemudian dinamai berdasarkan nama sahabat yang kala itu bertanggung jawab menjaganya. Mereka adalah Masjid Salman al-Farisi, Masjid Abu Bakar, Masjid Umar, Masjid Utsman, Masjid Ali, Masjid Fatimah, dan Masjid Fath. Masjid Fath dikenal sebagai pusat komando, di mana Rasulullah saw. tinggal untuk berjaga-jaga. Meskipun saat proyek perluasan kota Madinah, dua masjid di antaranya terkena penggusuran, menyisakan lima masjid. Akibatnya, Masjid Tujuh lebih dikenal dengan sebutan Masjid Khamsah.
Di area Masjid Tujuh kemudian dibangun masjid megah yang dinamai Masjid Khandaq atau Masjid Fath. Namun, perlu diperhatikan bahwa meskipun dinamai Masjid Fath, masjid ini berbeda dengan Masjid Fath yang asli yang tetap berdiri bersama satu masjid kecil lainnya dalam keadaan terkunci.
Saat Negara dalam Ancaman
Sehari setelah kekalahan di Perang Uhud, Rasulullah saw. segera memobilisasi sisa pasukannya dan mengejar pasukan Quraisy yang melarikan diri. Namun, kembali ke Madinah, beliau menemui benih-benih perlawanan dari kaum munafik dan musuh-musuh Islam, seperti peristiwa Ar-Raji, Bir Ma’una, dan persekongkolan dengan Yahudi Bani Nadhir.
Ancaman semakin meningkat dengan berita bahwa sekelompok Yahudi Bani Nadhir bersiap untuk memerangi negara Islam dengan dukungan pasukan Quraisy. Pasukan besar terkumpul, mencapai 10.000 orang, dan mereka berencana menyerang Madinah.
Pada saat ini, Rasulullah saw. dan kaum muslim memutuskan untuk menyambut musuh di dalam kota Madinah. Dengan saran dari Salman al-Farisi, mereka menggali parit besar sebagai pertahanan di wilayah utara kota. Proyek penggalian parit ini berhasil diselesaikan dalam 6 hari, dengan partisipasi seluruh warga kota, termasuk Rasulullah saw. sendiri.
Mengenang Kedahsyatan Perang Parit dan Makar Kuffar
Menjelang perang, pertahanan kota diperkuat, dan parit beserta batu-batu siap dilemparkan dipersiapkan sebagai senjata. Pada hari perang dimulai, Rasulullah saw. dan pasukannya keluar untuk menghadapi musuh, dengan parit sebagai benteng pertahanan di utara kota.
Pasukan musuh terkejut melihat kota Madinah yang telah dihalangi oleh parit besar, sehingga mereka membuat markas di sekitar Ruma dan Dhanab Naqama. Selama beberapa hari, pertempuran antara pasukan Muslim dan Ahzab terjadi di sepanjang parit, sementara pasukan Yahudi Bani Quraizah mengkhianati kaum Muslim.
Dalam situasi yang tegang, Nu’aim bin Mas’ud mampu menghasut pasukan musuh, menciptakan ketidaksetujuan di antara mereka. Sementara itu, pertolongan Allah datang dalam bentuk angin topan, petir, dan hujan lebat, membuat kemah-kemah musuh hancur, dan ketakutan menyelimuti pasukan Ahzab.
Pasukan musuh terpaksa mundur setelah 27 hari bertahan di pinggiran kota Madinah tanpa meraih kemenangan. Pasukan Yahudi Bani Quraizah, yang mengkhianati perjanjian, mendapat hukuman yang pantas dari Rasulullah saw.
Keberhasilan dalam Perang Khandaq ini dicatat dalam Al-Qur’an, surah Al-Ahzab ayat 9, sebagai pengingat akan nikmat Allah yang melindungi umat Islam.
Hanya Tinggal Sisa Jejak
Saat ini, parit fenomenal tersebut sudah tidak berbekas, tertutup oleh semen beton. Meskipun demikian, jejak sejarah ini harus tetap diingat sebagai pelajaran tentang perjuangan mempertahankan kemuliaan Islam. Walaupun pos-pos pertahanan fisik telah hilang, ketahanan ideologis harus tetap kokoh, memelihara semangat perjuangan untuk mengembalikan kemuliaan Islam di tengah segala fitnah dan ancaman.
Demikian penjelasan mengenai “Jejak Kedahsyatan Perang Khandaq: Mengungkap Sejarah Masjid Tujuh dan Parit Pertahanan Kota Madinah” Semoga berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber: Jejak Kedahsyatan Perang Khandaq: Mengungkap Sejarah Masjid Tujuh dan Parit Pertahanan Kota Madinah
Image: http://tinyurl.com/y25xw5xm