Jejak Perkembangan Islam di Eropa, Rusia, hingga Inggris: Sebuah Tinjauan Singkat

Perjalanan Islam di Eropa dimulai dengan penaklukan Semenanjung Andalusia (Spanyol) oleh Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M, pada masa Dinasti Umayyah di bawah pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik.

Pusat pemerintahan Islam di Eropa berkembang di Semenanjung Iberia, Andalusia, dari tahun 711 M hingga 1492 M. Selama beberapa abad, Andalusia mengalami transformasi menjadi beberapa bagian kecil, dengan Emirat Granada menjadi salah satu yang paling terkenal. Sayangnya, emirat ini menjadi satu-satunya wilayah Muslim di Eropa dan runtuh di tangan Kerajaan Castile pada abad ke-16, menandai pengusiran umat Islam dari daratan Eropa.

Read More

Meskipun demikian, pengaruh Islam tetap terasa, bahkan setelah pengusiran tersebut. Gelombang migrasi dan penyebaran Islam terus berlanjut, menunjukkan bahwa jejak kehadiran Muslim di Eropa tidak dapat dihapus begitu saja.”

Perkembangan Islam di Benua Eropa

Perkembangan Islam di Eropa terbatas pada tiap-tiap negara. Sebagai gambaran umum, buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengulas perkembangan Islam di berbagai negara, diantaranya:

Andalusia atau Spanyol

Penaklukan Andalusia, yang dimulai dengan kepemimpinan Tariq bin Ziyad, menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam di Spanyol. Setelah keruntuhan Keluarga Kerajaan Umayyah di Damaskus, Abdur Rahman, keturunan Umayyah, berhasil mendirikan Kerajaan Bani Umayyah di Spanyol pada periode 193-458 H atau 756-1065 M.

Islam di Spanyol membawa dampak positif pada perkembangan kebudayaan dan peradaban. Kota-kota seperti Granada, Cordova, Seville, dan Toledo menjadi pusat kebudayaan, menarik mahasiswa dari seluruh dunia untuk menuntut ilmu. Kota-kota ini melahirkan ilmuwan terkemuka seperti Ibnu Bajjah, ahli filsafat abad ke-12, dan Ibnu Rusyid, ahli bintang, dokter, dan filsuf.

Setelah berakhirnya kekuasaan Bani Umayyah, dinasti-dinasti kecil seperti Al Murabithin, Al Muhades, dan kerajaan Bani Amar menggantikan kekuasaan Islam di Spanyol. Meskipun demikian, pengaruh Islam tetap terasa. Pada tahun 1975, pemuda Muslim di Spanyol membentuk komunitas di Cordova, menghidupkan kembali semangat Islam di tanah yang pernah menjadi pusat keilmuan dan kebudayaan pada masa lampau.

Rusia

Islam memasuki Rusia pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik, di bawah Dinasti Umayyah. Panglima Qutaibah bin Muslim memimpin penaklukan Rusia, memulai dakwah Islam, dan berhasil menguasai wilayah tersebut antara tahun 86 H hingga 91 H. Penaklukan ini melibatkan sejumlah wilayah hingga mendekati perbatasan China.

Qutaibah tidak hanya menyebarkan Islam melalui dakwah, tetapi juga mendirikan masjid besar bernama Jami Qutaibah di Bukhara. Dia juga mengirim ahli fiqih untuk memberikan pemahaman Islam kepada masyarakat, serta memberi izin untuk menerjemahkan Al Quran ke dalam bahasa yang mudah dipahami. Meskipun umat Islam di Rusia mengalami tekanan selama hampir tiga perempat abad di bawah rezim Bolshevik, kebangkitan Islam terjadi secara perlahan.

Hal ini terbukti dari animo tinggi terhadap haji dan umrah, serta minat yang meningkat untuk mempelajari Al Quran di Rusia, menandakan keberhasilan Islam dalam mempertahankan dan membangkitkan spiritualitas di tengah tantangan sejarah yang berat.

Inggris

Masuknya Islam di Inggris dipengaruhi oleh perkembangan Islam di Spanyol, terutama setelah Universitas Islam Toledo pindah ke Inggris. Salah satu tokoh kunci dalam menyebarkan ilmu pengetahuan agama Islam di Inggris adalah Mozarabes, yang kemudian mengubah namanya menjadi Petrus Al Ponsi. Pada masa itu, perkembangan Islam di Inggris berlangsung aktif, terutama pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu.

Bahkan, mulai banyak berkembang organisasi-organisasi Islam di sana yakni;

  1. The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa
  2. The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris)
  3. The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)
  4. Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.

Diketahui, pemeluk agama Islam di Inggris tidak hanya didominasi penduduk asli. Tapi juga pendatang yang berasal dari Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia, imigran Arab, dan lain-lain. Menurut catatan The Union of Moslem Organization, jumlah pemeluk Islam kurang lebih sebanyak 1,5 juta orang. Islam disebut sebagai agama nomor dua dengan penganut terbanyak setelah Kristen.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Jejak Perkembangan Islam di Eropa, Rusia, hingga Inggris: Sebuah Tinjauan Singkat” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: https://www.detik.com/edu

Image: https://pin.it/5maF1dp

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *