Jumadil Akhir: Bulan Keistimewaan dan Amalan Penuh Berkah

Pengertian Jumadil Akhir

Jumadil Akhir atau Jumadil Akhirah (جمادى الآخرة) adalah salah satu bulan dalam penanggalan Hijriyah, kalender Islam. Ini adalah bulan keenam dalam kalender Hijriyah. Kalender Hijriyah adalah kalender lunar yang digunakan oleh umat Islam untuk menentukan waktu-waktu ibadah dan perayaan agama, seperti Ramadan dan Hari Raya.

Jumadil Akhir adalah salah satu dari dua bulan yang disebut “Jumadil” dan bulan lainnya adalah Jumadil Awal. Masing-masing bulan Hijriyah memiliki 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan hilal. Jumadil Akhir ini terletak di antara bulan Jumadil Awal dan Rajab dalam kalender Hijriyah.

Read More

Kalender Hijriyah berbeda dengan kalender Gregorian yang digunakan secara luas di dunia Barat. Oleh karena itu, posisi bulan-bulan dalam kalender Hijriyah akan bergeser setiap tahunnya jika dibandingkan dengan kalender Gregorian.

Bulan Kelahiran Putri Rasulullah SAW.

Bulan Jumadil Akhir ini istimewa karena merupakan bulan kelahiran putri Rasulullah SAW, yaitu Siti Fatimah Az-Zahra. Siti Fatimah adalah istri dari Ali bin Abi Thalib dan ibu dari Hasan dan Husain, cucu-cucu Nabi Muhammad SAW yang sangat dihormati dalam Islam.

Abu Bakar Ash-Shidiq, sahabat Rasulullah, juga wafat di bulan Jumadil Akhir. Wafatnya Abu Bakar Ash-Shidiq terjadi pada tahun 13 Hijriah. Kepergian beliau menjadi momen bersejarah yang menyisakan kekosongan yang sulit diisi dalam kepemimpinan umat Islam.

Selain itu, pada bulan Jumadil Akhir juga pernah terjadi Perang Yamuk pada tahun 8 Hijriah. Perang ini melibatkan pasukan Muslim di bawah komando Khalid bin Walid melawan pasukan Romawi Bizantium. Meskipun pasukan Muslim berhasil meraih kemenangan, perang ini menandai perjuangan dan keteguhan umat Islam dalam menghadapi tantangan dari pihak luar.

Pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 Hijriah, terjadi juga penunjukan Umar bin Khattab sebagai khalifah setelah wafatnya Abu Bakar Ash-Shidiq. Umar bin Khattab memimpin umat Islam dengan kebijaksanaan dan adil, memperluas wilayah Islam, dan mengukuhkan fondasi negara Islam. Penunjukan Umar bin Khattab sebagai khalifah menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah awal Islam.

Amalan Sunnah di Bulan Jumadil Akhir

Membaca Doa Pergantian Bulan

اللهُ أكبَر،اللهمَّ أهِلَّهُ عَلَيْنا بِالْاَمْنِ والايْمَانِ،وَالسَّلاَمِ وَالاِسْلاَمِ ،وَالتَّوفِيْقِ لِما تُحِبُّ وَتَرْضَى ،رَبِّى وَرَبُّكَ اللهُ.

“Allah Mahabesar, Ya Allah, jadikanlah ini bulan membawa keamanan, keimanan, keselamatan, keislaman, dan kemampuan untuk mengamalkan apa yang Engkau suka dan restui. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah”

Memperbanyak Sedekah

Memberikan sedekah merupakan bentuk ibadah yang penuh manfaat. Keberkahan sedekah semakin bertambah ketika dilakukan di bulan yang mulia, termasuk di antaranya bulan Jumadil Akhir.

Memberikan sedekah di bulan Jumadil Akhir bukan hanya sekadar berbagi rezeki dengan sesama, tetapi juga menciptakan lingkungan yang penuh keberkahan dan kasih sayang. Kesempatan untuk beramal dan berbuat kebaikan di bulan ini merupakan tanda syukur atas nikmat Allah SWT, serta menjadi wujud nyata dari cinta kasih dan kepedulian terhadap sesama.

Bulan Jumadil Akhir juga dapat dijadikan waktu untuk merenung dan memperbaiki diri, sehingga sedekah yang diberikan bukan hanya sebatas materi, tetapi juga merupakan ungkapan dari kesucian hati dan ketulusan niat. Dengan memberikan sedekah di bulan ini, kita ikut berpartisipasi dalam menciptakan kebahagiaan dan keberkahan bagi orang-orang yang membutuhkan serta mendekatkan diri kepada keridhaan Allah SWT.

Allah SWT menjelaskan keistimewaan bagi mereka yang memberikan sedekah dalam Surah Al-Baqarah : 261;

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

Puasa Sunnah

Puasa sunnah yang bisa kerjakan pada bulan Jumadil Akhir adalah Ayyamul Bidh. Ayyamul Bidh merupakan puasa sunnah yang dianjurkan dilakukan pada hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan kalender Hijriyah yang Artinya, bertepatan dengan 27, 28, dan 29 Desember 2023.

Puasa ini memiliki keutamaan khusus, di mana Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa di dalamnya terdapat:

  1. Kebaikan
  2. Ampunan
  3. Penghapusan dosa-dosa yang telah lalu.

Dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh di bulan Jumadil Akhir, dapat mendapatkan beragam keberkahan dan pahala. Selain sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT, puasa ini juga menjadi amalan yang dapat membersihkan diri dari dosa-dosa serta mendatangkan rahmat dan keberkahan dalam setiap aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, memanfaatkan kesempatan untuk melaksanakan puasa sunnah ini pada bulan Jumadil Akhir merupakan langkah positif dalam meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah menyampaikan anjuran ini dalam sebuah hadits berikut;

“Cukuplah bagimu berpuasa tiga hari dari setiap bulan. Amal kebajikan memiliki ganjaran sepuluh kali lipat, seakan-akan melaksanakan puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan an Nasai).

Sholat Sunnah pada Tanggal 10 Jumadil Akhir

Mirip dengan keberkahan tanggal 10 Muharram, tanggal 10 Jumadil Akhir juga memiliki berbagai keistimewaan. Sholat sunnah yang disarankan pada hari ini dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Menunaikan sholat sebanyak 12 rakaat dengan melakukan 6 kali salam.
  2. Setiap rakaatnya, setelah membaca surah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surah Al-Quraisy.
  3. Setelah menyelesaikan sholat dan memberikan salam, dilanjutkan dengan membaca surah Yusuf.

Melaksanakan sholat sunnah pada tanggal 10 Jumadil Akhir dengan pola yang disarankan dapat menjadi amalan yang mendatangkan keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan meresapi makna setiap ayat yang dibaca selama sholat, dapat memperoleh kekhusyukan dan keberkahan dalam ibadah mereka.

Memperbanyak Sholat Sunnah Malam

Meningkatkan jumlah sholat sunnah malam adalah salah satu amalan terpuji di bulan Jumadil Akhir. Disarankan untuk melaksanakan sholat sunnah malam pada tanggal 1 Jumadil Akhir. Sholat sunnah ini terdiri dari dua rakaat, dengan membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek lainnya pada setiap rakaat.

Setelah salam, dianjurkan untuk lebih sering beristighfar, memohon ampun kepada Allah SWT sebagai bentuk introspeksi diri dan upaya membersihkan hati dari dosa-dosa yang mungkin telah terkumpul. Praktik ini dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih keberkahan dalam hidup sehari-hari.

Mendirikan Sholat Sunnah Akhir Bulan

Pada akhir bulan Jumadil Akhir, disarankan untuk melaksanakan sholat sunnah empat rakaat dengan pilihan dua salam atau satu salam. Pelaksanaan sholat sunnah ini dianjurkan dilakukan setelah menunaikan sholat maghrib. Setelah salam, disarankan untuk membaca tasbih sebanyak mungkin, sebagai bentuk dzikir dan memperbanyak pengingat kepada Allah SWT. Praktik ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan, kekhusyukan, dan mendekatkan diri kepada-Nya menjelang akhir bulan Jumadil Akhir.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Jumadil Akhir: Bulan Keistimewaan dan Amalan Penuh Berkah” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Jumadil Akhir: Bulan Keistimewaan dan Amalan Penuh Berkah

Image: http://tinyurl.com/3kzwzvf2

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *