Allah SWT memberikan keistimewaan dan keutamaan khusus di bulan Rajab. Bulan ini dianggap sebagai salah satu bulan yang mulia, di mana amalan kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Allah SWT memberikan ganjaran yang besar bagi setiap kebaikan yang dilakukan selama bulan ini, dan rahmat-Nya melimpah pada hamba-Nya yang berusaha mendekatkan diri kepada-Nya.
Namun sebaliknya, perbuatan maksiat juga akan mendapatkan ganjaran berlipat ganda dosanya di bulan Rajab. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, memperbaiki diri, dan menjauhi larangan-Nya di bulan ini. Menunaikan sholat, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berbagai amalan kebaikan lainnya hendaknya dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Bulan Rajab menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mendapatkan ampunan, rahmat, dan berkah dari Allah SWT. Dengan memanfaatkan bulan ini sebagai waktu untuk mendekatkan diri kepada-Nya, umat Muslim diharapkan dapat menjalani kehidupan dengan lebih bermakna dan mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat.
Dalam surat At-Taubah ayat 36, Allah berfirman bahwa;
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa”
Bulan haram yakni bulan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Di bulan-bulan haram ini, muslim dianjurkan untuk melakukan berbagai amalan baik. Di bulan haram ini juga juga umat muslim dilarang melakukan peperangan maupun perbuatan haram lainnya.
Keutamaan Bulan Rajab
Sebelum mengetahui, larangan apa saja di bulan Rajab ini, ada baiknya kita mengetahui keutamaan dari bulan Rajab. Diantaranya:
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Salah satu keutamaan bulan Rajab adalah bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang mustajab untuk berdoa. Dalam malam tersebut, pintu-pintu rahmat Allah terbuka lebar, dan doa-doa yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh keimanan memiliki peluang besar untuk dikabulkan.
Rasulullah SAW juga mendorong umatnya untuk memanfaatkan malam-malam istimewa ini dengan berdoa, bertaubat, dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk memanfaatkan malam satu Rajab dengan meningkatkan ibadah dan merenungkan doa-doa yang dihajatkan dalam hati.
Seperti yang ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm sebagai berikut:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
“Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya’ban.”
Dianjurkan Memperbanyak Ibadah
Salah satu ibadah yang dianjurkan pada bulan Rajab yaitu berpuasa, seperti halnya juga disunahkan untuk memperbanyak puasa di 3 bulan haram yang lain, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Puasa di bulan Rajab merupakan amalan yang dianggap mulia dan diberkahi, dengan potensi pahala yang besar dari Allah SWT.
Meningkatkan ibadah puasa pada bulan ini menjadi salah satu bentuk penghormatan dan ketaatan kepada-Nya, serta menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui amalan ibadah yang penuh keikhlasan.
Tidak ada hadits shahih yang secara khusus menyatakan kesunahan puasa Rajab. Namun tak ada larangan untuk berpuasa di bulan Rajab seperti dalam hadist berikut ini.
Dari Utsman bin Hakim al-Anshari bahwa ia berkata;
“Saya bertanya kepada sahabat Sa’id bin Jubair mengenai puasa Rajab, dan saat itu kami berada di bulan Rajab.”
Maka ia pun menjawab;
“Saya telah mendengar Ibnu Abbas Radliyallahu ‘Anhuma berkata: Dulu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah berpuasa hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan berbuka. Dan beliau juga pernah berbuka hingga kami berkata bahwa beliau tidak akan puasa.”
Termasuk Bulan Mulia
Termasuk Bulan Mulia di bulan Rajab adalah kesempatan emas bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memperbanyak amalan ibadah, seperti shalat, puasa, dzikir, dan berbagai bentuk kebaikan lainnya. Bulan ini dianggap istimewa karena Allah SWT memberikan keutamaan dan ganjaran khusus untuk amalan-amalan yang dilakukan pada bulan Rajab.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan momentum ini dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam beribadah.
Keutamaan bulan Rajab tertulis dalam Al Quran Surat At Taubah ayat 36. Allah SWT berfirman;
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (untuk perang). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Terjadinya Isra’ Mi’raj
Peristiwa Isra Mi’raj yang dilakukan oleh Rasulullah SAW berlangsung pada tanggal 27 Rajab tahun kesepuluh kenabian, tepatnya sebelum beliau hijrah ke Madinah. Pada malam tersebut, Rasulullah SAW diangkat ke langit oleh Allah SWT dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan kemudian dinaikkan ke langit ketujuh (Mi’raj), di mana beliau menerima perintah shalat lima waktu. Peristiwa ini menjadi bukti keagungan dan keistimewaan Rasulullah serta memperkuat keimanan umat Islam.
“Isra Mi’raj terjadi pada tahun 621 M, atau tahun 10/11 dari kenabian (Bi’tsah). Jumhur ulama menyebutkan tanggalnya adalah malam Jumat tanggal 27 Rajab,”
Isra Mi’raj sendiri merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian hingga mencapai Sidratul Muntaha. Saat peristiwa ini terjadi, Allah SWT memberikan perintah langsung kepada Rasulullah untuk mendirikan salat lima waktu sebagai kewajiban bagi umat Islam.
Perjalanan Isra Mi’raj menjadi momen penting dalam sejarah Islam, di mana Rasulullah SAW menjalani pengalaman spiritual yang luar biasa dan menerima petunjuk-petunjuk agama yang memperkukuh dasar-dasar ibadah umat Islam.
Sebagaimana yang tertuang dalam hadits berikutهِ
يَ خَمْسٌ، وَهِيَ خَمْسُونَ، لاَ يُبَدَّلُ القَوْلُ لَدَيَّ”. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “فَرَجَعْتُ إِلَى مُوسَى، فَقَالَ: رَاجِعْ رَبَّكَ. فَقُلْتُ: اسْتَحْيَيْتُ مِنْ رَبِّي
“Lima waktu itu setara dengan lima puluh waktu. Tak akan lagi berubah keputusan-Ku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku kembali bertemu dengan Musa. Ia menyarankan, ‘Kembalilah menemui Rabbmu’. Kujawab, ‘Aku malu pada Rabbku’.” (HR Bukhari)
Larangan di Bulan Rajab
Meski banyak keistimewaan dan keutamaan yang bisa kita raih, namun muslim juga harus menghindari melakukan maksiat di bulan Rajab ini. Pasalnya, Allah SWT akan melipatgandakan dosa yang dilakukan di bulan Rajab.
Ada sejumlah larangan yang tidak boleh dilakukan selama bulan Rajab. Meski tentu saja sebenarnya semua jenis maksiat patut dijauhi kapanpun, sebagai muslim yang taat. Di antara larangan-larangan tersebut adalah menjauhi perbuatan dosa besar seperti menyakiti hati sesama, berdusta, mencuri, serta segala bentuk perbuatan maksiat lainnya. Selain itu, perlu dihindari perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam, seperti menghina, merendahkan, atau menyakiti orang lain secara verbal maupun fisik.
Sebagai umat Islam yang sadar akan keberkahan bulan Rajab, kita diingatkan untuk memperbanyak amalan ibadah dan menjauhi segala bentuk perbuatan maksiat guna mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah menjelaskan;
“Dinamakan bulan haram karena memiliki makna, ialah pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.”
Bulan-bulan haram adalah waktu yang dihormati oleh masyarakat Arab pra-kenabian yang di dalamnya ada larangan terjadinya pertumpahan darah, baik dalam bentuk peperangan maupun berburu binatang.
Segala bentuk peperangan yang terjadi di antara mereka dihentikan ketika memasuki bulan-bulan ini. Penghormatan pada bulan-bulan ini diharapkan oleh orang-orang Arab yang berada di luar Makkah pada saat mereka berdatangan ke Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Di bulan Rajab larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan lainnya, karena mulianya bulan itu.
Allah SWT mengatakan bahwa;
“Janganlah menzalimi dirimu dalam empat bulan haram tersebut. Yang artinya kita tidak boleh melakukan maksiat pada bulan-bulan ini karena dosa yang kita lakukan akan menjadi berlipat ganda”
Maksiat ini tentu mencakup dosa besar maupun kecil, mulai dari:
- Syirik atau menyekutukan Allah SWT
- Meninggalkan shalat
- Durhaka terhadap orang tua
- Berzina
- Memakan harta haram
- Meminum minuman keras
- Berbohong
- Ghibah
Bahkan Abu Jahal saja enggan untuk melakukan maksiat pada bulan bulan haram ini.
Amalan Bulan Rajab
Bulan Rajab jatuh pada bulan ketujuh pada kalender Islam, dari salah satu empat bulan haram. “Rajab” sendiri memiliki arti “untuk menghormati,” yang bermakna memiliki banyak amalan-amalan dalam Islam untuk umatnya. Amalan dibulan Rajab ini diantaranya yang bisa dilakukan oleh umat muslim yaitu:
Sholat Sunnah Rajab
Amalan bulan Rajab pertama yang bisa kamu lakukan adalah sholat sunnah Rajab sebanyak empat rakaat pada malam hari. Sholatnya terdiri dari dua salam, dan membacakan Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Naas. Tata caranya tak jauh berbeda dengan sholat sunnah lainnya.
Puasa Rajab
Puasa Rajab yang termasuk dalam salah satu amalan yang dianjurkan. Puasa Rajab memiliki keutamaan tersendiri dan dapat menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, disunnahkan juga untuk memperbanyak dzikir, doa, dan membaca Al-Qur’an sebagai bentuk ibadah yang dapat mendatangkan keberkahan di bulan Rajab ini.
Seperti yang tertulis dalam hadits riwayat Abu Daud berikut ini :
صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
“Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah!” (HR Abu Daud dan yang lainnya).
Niat puasa sebagai berikut ini:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى
“Aku berniat puasa sunnah Rajab esok hari karena Allah SWT.”
Bersedekah
Barangsiapa yang bersedekah di bulan penuh kemuliaan ini diyakini akan dilipatgandakan pahalanya. Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk berbuat baik, dan memberikan sedekah merupakan salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan. Dengan memberikan sebagian rezeki kepada sesama, kita tidak hanya membantu yang membutuhkan tetapi juga meraih keberkahan dan keutamaan di bulan Rajab.
Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW di bawah ini:
عن عقبة عن سلامة بن قيس يرفعه الى النبى صلى الله عليه وسلم انه قال: من تصدق فى رجب باعده الله من النار كمقدار غراب طار فرخا من وكره فى الهوى حتى مات هرما. وقيل الغراب يعيش خمسمائة عام
“Barangsiapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah SWT akan menjauhkannya dari api neraka, sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua.”
Isra Mi’raj
Isra Miraj yaitu sebuah perjalanan Nabi Muhammad SAW bersama malaikat Jibril yang dimulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha di Palestina. Selanjutnya perjalanan diteruskan menuju ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT.
Isra Mi’raj terjadi pada hari Jumat pertama di bulan Rajab yang mana menjadi malam penuh renungan sekaligus kesedihan bagi Nabi Muhammad SAW. Alasannya karena pada malam tersebut, nabi bersedih karena istrinya. Khadijah, harus kehilangan sang paman untuk selama-lamanya. Pada peristiwa Isra Mi’raj kemudian terjadi titik awal bagi umat Islam untuk menjalankan sholat 5 waktu.
Sholat Malam
Amalan bulan Rajab lainnya yang dapat dilakukan adalah melakukan sholat malam. Amalan ini juga sering dilakukan pada zaman dulu oleh Sayyidina Ali. Turut dijelaskan pula dalam kitab al-Ghun-yah oleh Syekh Abdul Qadir Jaelani, bahwa Sayyidina Ali fokus dalam menjalankan ibadah pada empat malam dalam satu tahunnya. Salah satunya pada malam pertama bulan Rajab.
Sholat malam pada bulan Rajab menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, memohon ampunan, serta merenungkan kebesaran-Nya. Melalui sholat malam, kita dapat memperkuat spiritualitas dan mendapatkan keberkahan dalam menjalani ibadah sehari-hari.
Perbanyak Istighfar
Amalan lainnya yang tidak boleh dilewatkan adalah perbanyak melakukan istighfar. Membaca istighfar memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah kesulitan yang sedang kita hadapi akan dimudahkan oleh Allah SWT. Istighfar juga berperan dalam membersihkan hati dan jiwa, memohon ampunan atas dosa-dosa, serta memperoleh perlindungan dari segala kesulitan dan bencana.
Dengan menjadikan istighfar sebagai amalan rutin di bulan Rajab, kita dapat memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT serta meraih keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana yang tertulis dalam hadist berikut ini:
“Siapa yang mengucapkan Astaghfirullahal ‘adzim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaih (Aku meminta ampunan kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan berdiri sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya) tiga kali, maka dosa-dosanya telah diampuni meskipun ia lari dari medan peperangan (dimana hal itu adalah termasuk dosa yang besar).”
Selain itu, Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Ra’d ayat 28 yang berbunyi:
الَّذِيْنَاٰمَنُوْاوَتَطْمَىِٕنُّقُلُوْبُهُمْبِذِكْرِاللّٰهِۗاَلَابِذِكْرِاللّٰهِتَطْمَىِٕنُّالْقُلُوْبُۗ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Ra’d: 28).
Perbanyak Baca Sholawat
Selain istighfar, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak sholawat kepada Allah SWT. Entah itu saat pagi, siang, sore, atau malam hari. Memberikan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan tindakan yang penuh keberkahan dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sholawat juga menjadi wujud penghormatan dan cinta kepada Rasulullah serta memohon syafaatnya di akhirat kelak. Dengan melibatkan sholawat dalam amalan sehari-hari, umat Islam berharap untuk mendapatkan rahmat dan keberkahan dari Allah SWT.
Anjuran ini sebagaimana tertuang dalam Surat Al-Ahzab ayat 56 yang berbunyi:’
اِنَّاللّٰهَوَمَلٰۤىِٕكَتَهٗيُصَلُّوْنَعَلَىالنَّبِيِّۗيٰٓاَيُّهَاالَّذِيْنَاٰمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِوَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya” (QS. Al-Ahzab: 56).
Demikian penjelasan mengenai “Keberkahan dan Ampunan Allah: Menggali Makna Bulan Rajab”
Semoga berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber: Keberkahan dan Ampunan Allah: Menggali Makna Bulan Rajab