Keutamaan dan Kebaikan Menjamu Orang yang Berpuasa: Pelajaran dan Teladan dari Ajaran Islam

Terdapat banyak dalil yang menunjukkan kelebihan menjamu atau memberi makan orang yang berpuasa dalam ajaran Islam. Dalil-dalil ini mencakup hadis-hadis dari Nabi Muhammad, ayat-ayat Al-Qur’an, serta praktik dan anjuran yang dilakukan oleh para sahabat beliau dan generasi sesudah mereka.

Daripada Zaid bin Khalid, bahawasanya Rasulullah bersabda:

Read More

مَن فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِن أَجْرِ الصَّائِمِ شَيئًا

“Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikitpun juga.” (Riwayat Ahmad, al-Tarmizi dan al-Baihaqi)

Daripada Ummu Ammarah, Rasulullah bersabda:

إِنَّ الصَّائِمِ إِذَا أَكَلَ عِندَهُ لمَ تَزَل تُصَلِّي عَلَيهِ المَلائِكَةُ حَتََى يَفْرُغَ مِن طَعَامِهِ

“Sesungguhnya orang yang berpuasa apabila makan bersamanya orang berpuasa yang lain, maka sentiasalah para malaikat mengucap selawat ke atasnya sehingga selesai daripada makannya.” (Riwayat Ahmad, al-Tarmizi dan al-Baihaqi).

Rasulullah bersabda:

الصَّائِمُ إِذَا أَكَلَتْ عِنْدَهُ المُفَاطِرُ صَلَّتْ عَلَيْهِ الملائِكَةُ

“Orang yang berpuasa apabila makan di sisinya orang-orang yang berbuka puasa, nescaya para malaikat berselawat ke atasnya.” (Riwayat al-Tarmizi dan Ibn Majah)

Berdasarkan nash hadis di atas, jelas menunjukkan kelebihan bagi mereka yang memberi makan orang yang berpuasa. Apalagi bagi mereka yang amat memerlukan seperti anak-anak yatim, fakir miskin, dan golongan yang berhajat, pahala dan kebaikan yang diperoleh akan menjadi lebih besar dan diberkahi di sisi Allah SWT.

Dengan memberikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan tersebut, kita tidak hanya menjalankan ajaran agama, tetapi juga menunjukkan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama, serta meraih keberkahan dalam amal perbuatan kita.

Ada kisah ulama yang memberi makan orang yang berpuasa. Hasan al-Basri memberi makan saudaranya ketika dia berpuasa sunnah dan duduk melayani mereka ketika mereka makan, menunjukkan sikap empati dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama, serta kesediaan untuk memberikan bantuan dan dukungan dalam menjalankan ibadah.

Abdullah bin al-Mubarak memberi makan kepada saudaranya ketika sedang dalam perjalanan (musafir) dengan makanan yang lazat, meskipun dia sendiri berpuasa pada saat itu, menunjukkan tingginya kepedulian dan pengorbanan seseorang untuk memenuhi kebutuhan orang lain, bahkan dalam kondisi sulit sekalipun.

Hammad, gurunya Imam Abu Hanifah, biasa menjamu sekitar 500 orang setiap malam selama bulan puasa, menunjukkan kedermawanan dan kepedulian yang besar terhadap sesama, serta semangat untuk berbagi rezeki yang diberikan Allah dalam momen-momen yang penuh berkah.

Abdullah bin Umar R.Anhuma berpuasa dan tidak berbuka kecuali bersama dengan fakir miskin, menunjukkan kesederhanaan dan kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan. Semoga kita sentiasa menjadi hamba Allah yang suka menjamu mereka yang berpuasa, mengikuti jejak kebaikan dan kedermawanan para ulama terdahulu, serta menyebarkan kebaikan kepada sesama sebagai bentuk ibadah dan cinta kasih kepada sesama manusia.

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Keutamaan dan Kebaikan Menjamu Orang yang Berpuasa: Pelajaran dan Teladan dari Ajaran Islam” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Hidayatullah

Image: https://acesse.one/6Qnfd

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *