Kisah Penuh Keistimewaan Nabi Adam AS: Diciptakan dengan Tangan-Nya, Ditiupkan Roh Langsung, Dipuji oleh Malaikat, dan Diajarkan Nama-nama Oleh Allah SWT

Nabi Adam AS merupakan manusia pertama di dunia yang diciptakan oleh Allah SWT. Sebagai sosok nabi, ternyata Nabi Adam AS memiliki gelar. Ketika hidup di dunia, Nabi Adam AS mendapat gelar sebagai bapak moyang manusia. Sedangkan saat di surga, ia juga mendapatkan sebuah gelar, yaitu “Khalifah fil Ard” atau pemimpin di bumi.

Gelar Nabi Adam AS Ketika di Surga

Dalam buku Kisah Para Nabi karya Ibnu Katsir, Nabi Adam AS mendapatkan gelar Abu Muhammad ketika di surga. Hal tersebut telah dijelaskan dalam riwayat Ka’ab al-Ahbar, yakni sebagai berikut:

Read More

“Tidak ada seorang pun di dalam surga yang berjanggut, kecuali Adam. Janggutnya berwarna hitam. Panjangnya sampai ke pusar. Demikian juga tidak ada seorang pun di surga yang mempunyai gelar, kecuali Adam. Di dunia, beliau bergelar sebagai bapak moyang manusia sementara di surga beliau bergelar Abu Muhammad.”

Ibnu Adi juga meriwayatkan melalui jalur riwayat Syekh Ibnu Aki Khalid, dari Hammad bin Salamah, dari Amru bin Dinar, dari Jabir bin Abdullah secara marfu’. Ia mengatakan:

“Para penghuni surga dipanggil dengan nama mereka masing-masing kecuali Adam. Sesungguhnya, beliau diberi gelar Abu Muhammad.”

Ibnu Adi meriwayatkan hadits tersebut dari Ali bin Abi Thalib. Tetapi, hadits ini dinyatakan dhaif atau lemah karena mempunyai kelemahan dari berbagai sisi.

Rasulullah SAW Pernah Bertemu Nabi Adam AS di Surga

Dalam hadits tentang Isra Miraj yang terdapat di dalam kitab Ash-Shahihain, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tengah melewati langit dunia dan bertemu dengan Nabi Adam AS.

Kemudian Nabi Adam AS berkata kepada beliau;

“Selamat datang anak yang saleh dan nabi yang saleh.”

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:

“Samping kanan orang itu terdapat sekelompok orang dan di sebelah kirinya juga terdapat sekelompok orang. Ketika orang itu melihat ke sebelah kanannya, ia tertawa. Namun, ketika orang itu melihat ke sebalah kirinya, ia menangis. Akhirnya, aku bertanya, ‘Wahai Jibril, siapa orang itu?’ Jibril menjawab, ‘Beliau adalah Adam dan mereka adalah roh anak-anak keturunannya. Ketika Adam melihat ke kelompok sebelah kanan–yaitu para penghuni surga–beliau tertawa. Namun, ketika Adam melihat ke kelompok sebelah kiri–yaitu para penghuni neraka–beliau menangis’.” (HR Bukhari)

Keistimewaan Nabi Adam AS

Nabi Adam AS memiliki empat keistimewaan. Hal ini dijelaskan dalam Al Quran dan ditafsirkan oleh para ulama tafsir. Berikut keistimewaan yang dimiliki Nabi Adam AS:

Keistimewaan Nabi Adam AS dalam diciptakan langsung melalui Tangan-Nya

Menunjukkan bahwa penciptaannya dilakukan secara langsung oleh Allah SWT tanpa melalui proses pembentukan atau perantaraan yang lain.

Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan dalam Surah Sad (38:71-72):

اِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ طِيْنٍ

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”” 

فَاِذَا سَوَّيْتُهٗ وَنَفَخْتُ فِيْهِ مِنْ رُّوْحِيْ فَقَعُوْا لَهٗ سٰجِدِيْنَ

“Kemudian apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan)-Ku kepadanya; maka tunduklah kamu dengan bersujud kepadanya.”

Dengan diciptakan langsung oleh Tangan-Nya, Nabi Adam AS memiliki kedudukan yang istimewa dan unik karena hubungan penciptaannya bersifat langsung antara makhluk dengan Penciptanya. Ini menegaskan kemuliaan dan kehormatan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam sebagai manusia pertama.

Dalam menunjukkan kehormatan dan kemuliaan khusus yang diberikan Allah SWT kepadanya. Ini mengandung arti bahwa penciptaan Nabi Adam tidak melibatkan perantara atau proses yang panjang, melainkan dilakukan secara langsung oleh Allah dengan tangan-Nya sendiri.

Dalam Al-Quran, Allah SWT berfirman dalam Surah Sad (38:75):

قَالَ يٰٓاِبْلِيْسُ مَا مَنَعَكَ اَنْ تَسْجُدَ لِمَا خَلَقْتُ بِيَدَيَّ ۗ اَسْتَكْبَرْتَ اَمْ كُنْتَ مِنَ الْعَالِيْنَ

“(Allah) berfirman, “Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri atau kamu (merasa) termasuk golongan yang (lebih) tinggi?”

 

Ditiupkan Langsung Roh Ciptaan-Nya

Keistimewaan Nabi Adam AS dalam ditiupkan langsung roh ciptaan-Nya mencerminkan perhatian dan intervensi langsung Allah SWT dalam memberikan kehidupan kepada Nabi Adam. Dalam penciptaannya, Allah tidak hanya menciptakan tubuh fisik Adam dari tanah, tetapi juga memberikan roh kehidupan kepadanya dengan cara yang sangat istimewa, yaitu dengan meniupkan roh-Nya sendiri.

Dengan ditiupkan roh langsung oleh Allah, Nabi Adam AS memperoleh kehidupan yang bermakna dan spiritual. Keistimewaan ini menegaskan hubungan khusus antara pencipta dan makhluk-Nya, menonjolkan pentingnya roh sebagai aspek penting dalam eksistensi manusia.

 

Memerintahkan Para Malaikat Untuk Bersujud kepadanya

Keistimewaan Nabi Adam AS dalam memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya untuk mencakup momen ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam sebagai tanda penghormatan dan keistimewaan yang diberikan kepadanya. Ini menunjukkan status tinggi Nabi Adam dalam penciptaan dan kedudukannya di hadapan malaikat.

Ayat yang mencerminkan keistimewaan ini terdapat dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah (2:34):

 

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ  اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir”

Keistimewaan ini menandakan bahwa Nabi Adam diberikan kehormatan sebagai khalifah di bumi dan sebagai pemimpin makhluk Allah yang lain. Para malaikat, yang secara alami suci dan taat, diperintahkan untuk bersujud sebagai bentuk penghormatan kepada manusia yang memiliki kedudukan khusus dalam rencana Allah SWT.

 

Diajarkan Langsung Oleh Allah SWT atas Nama-nama Segala Sesuatu

Keistimewaan Nabi Adam AS dalam “Diajarkan langsung oleh Allah nama-nama segala sesuatu” mencakup momen ketika Allah SWT secara langsung mengajarkan Nabi Adam nama-nama segala sesuatu. Ini merupakan bentuk ilmu dan pengetahuan yang diberikan Allah kepada Nabi Adam, memberinya pemahaman yang luas tentang keberagaman makhluk dan objek di alam semesta.

Ayat yang mencerminkan keistimewaan ini terdapat dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah (2:31):

 

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

 “Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama semua (benda) ini, jika kamu yang benar!””

 

Dengan diajarkan langsung oleh Allah tentang nama-nama segala sesuatu, Nabi Adam diberikan pengetahuan yang luar biasa dan keistimewaan dalam memahami keberagaman ciptaan Allah. Hal ini juga menunjukkan bahwa manusia, sebagai khalifah di bumi, dianugerahi pengetahuan yang unik dan kewenangan untuk mengelola dan memahami alam semesta.

 

Demikian penjelasan mengenai “Kisah Penuh Keistimewaan Nabi Adam AS: Diciptakan dengan Tangan-Nya, Ditiupkan Roh Langsung, Dipuji oleh Malaikat, dan Diajarkan Nama-nama Oleh Allah SWT” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7092769/ini-nama-gelar-yang-dimiliki-nabi-adam-as-ketika-di-surga

Image: http://tinyurl.com/y8u994av

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *