Masjid Qiblatain: Peninggalan Sejarah Islam di Madinah dan Perpindahan Arah Kiblat

Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain merupakan salah satu masjid yang terkenal di Madinah dan menjadi peninggalan sejarah Islam. Masjid Qiblatain juga menjadi salah satu tempat ziarah di Madinah.

Masjid Qiblatain adalah salah satu masjid yang terkenal di Madinah. Merujuk pada buku Tempat-tempat Ziarah di Kota Madinah karya M. Julius, Masjid Qiblatain terletak di sebelah barat laut Masjid Nabawi dengan jarak 5 km, pada sebuah bukit kecil dekat dengan Wadi Al-Aqiq.

Read More

Dijelaskan dalam buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, bahwa Masjid Qiblatain awalnya dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah karena dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Letaknya di tepi jalan menuju Universitas Madinah di dekat Istana Raja ke jurusan Wadi Aqiq, atau di atas sebuah bukit kecil di utara Harrah Wabrah, Madinah.

Perpindahan Arah Kiblat di Masjid Qiblatain

Dinamakan Masjid Qiblatain karena masjid ini menjadi saksi dua arah kiblat. Awalnya umat Islam salat menghadap ke Masjidil Aqsa, lalu kemudian menghadap ke arah Masjidil Haram.

Dirangkum dari buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi karya Rizem Aizid,Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengubah arah kiblat dari arah Masjidil Aqsa ke arah Ka’bah di Masjidil Haram Makkah. Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-2 H, pada hari Senin, bulan Rajab, waktu zhuhur.

Ketika itu, Nabi Muhammad SAW salat dengan menghadap ke arah Masjidil Aqsa. Di tengah salatnya, perintah Allah SWT turun kepadanya. Perintah tersebut termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 144:

قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ ١٤٤

“Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”

Setelah ayat tersebut turun, Nabi Muhammad SAW menghentikan sementara salatnya. Kemudian beliau meneruskannya dengan memindahkan arah kiblat menghadap ke arah Masjidil Haram.

Sejarah mencatat bahwa terjadi beberapa kali renovasi pada Masjid Qiblatain. M. Julius menyatakan bahwa renovasi Masjid Qiblatain pernah dilakukan oleh Umar bin Abdul Aziz dan pada zaman kesultanan Usmani, Sulaiman Al-Qanuni pada tahun 950 H / 1543 M. Pembangunan besar-besaran dilakukan oleh Raja Fahd bin Abdul Aziz pada tahun 1408 / 1987 M, termasuk meratakan bukit tempat Masjid Qiblatain berdiri.

 

Demikian penjelasan mengenai “Masjid Qiblatain: Peninggalan Sejarah Islam di Madinah dan Perpindahan Arah Kiblat” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

 

 

 

Sumber : https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7054124/masjid-qiblatain-salah-satu-tempat-ziarah-di-madinah

Image : https://tinyurl.com/4523dr34

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *