Memperjuangkan Kesejahteraan Jamaah: Usulan Hidayat Nur Wahid untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Layanan Haji Musiman

Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR mengadvokasi aspirasi para Mahasiswa Indonesia jurusan Keislaman di Timur Tengah terkait pengurangan jumlah Tenaga Musiman Haji pada pelaksanaan haji tahun 1444 H yang lalu. Hidayat, sapaan akrabnya mengusulkan kepada Menteri Agama untuk kembali meningkatkan jumlah Temus Haji dari kalangan mahasiswa Indonesia yang sedang studi ke-Islaman khususnya di Timur Tengah untuk pelaksanaan ibadah haji tahun 1445 H/2024 M.

Hidayat Nur Wahid saat melaksanakan rapat kerja komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, menjelaskan;

Read More

“Selama ini sudah menjadi tradisi alias sunnah hasanah bahwa pemerintah menugaskan para mahasiswa Indonesia yang lagi studi ke-Islaman dari berbagai universitas di Timur Tengah untuk menjadi tenaga musiman haji, dan mereka selalu membuktikan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas melayani jemaah haji. Penting bagi Menag untuk mengoreksi pengurangan Temus dari mahasiswa di tahun lalu agar tidak terjadi kembali di musim haji tahun ini,”

Hidayat menambahkan, para mahasiswa Indonesia di Timur Tengah memiliki kemampuan berbahasa Arab yang baik, sehingga mudah untuk berinteraksi dengan para petugas haji dan masyarakat umum Arab Saudi. Keahlian berbahasa Arab ini tidak hanya memudahkan komunikasi, tetapi juga memperkuat hubungan antara mahasiswa Indonesia dan lingkungan sekitar, memungkinkan mereka untuk lebih memahami budaya dan nilai-nilai lokal serta berkontribusi secara positif dalam berbagai kegiatan sosial di Arab Saudi.

Hidayat juga berkata bahwa;

“Mereka juga memahami dengan baik situasi kondisi di lapangan, sehingga bisa membantu atau mengarahkan jemaah haji Indonesia bila mengalami kesulitan selama beribadah haji, termasuk memberikan rekomendasi ziarah atau kunjungan tempat-tempat bersejarah, balai kesehatan hingga tempat kuliner”

Dirinya juga menolak usulan Pemerintah soal biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) 1445 H yang disebut Menag sebesar Rp 73,5 Juta. Angka ini sangat jauh melambung dari angka tahun lalu yang sebesar Rp 49 jutaan per jemaah.

Hidayat Nur Wahid kembali mengusulkan selain Kemenag harus mengoreksi dan melakukan efisiensi tiap komponen pada Bipih, juga penting mengurangi masa tinggal jamaah haji selama di Arab Saudi. Untuk itu, ia menyebutkan 3 opsi lapangan terbang untuk meningkatkan intensitas pulang-pergi jemaah, sehingga masa tinggalnya bisa berkurang, yang akan berdampak pada pengurangan biaya haji yakni lapangan terbang Thaif, Yambuk yang terletak di antara Madinah dan Jeddah, dan Qasim Internasional di sebelah Timur Madinah.

Menurut Hidayat, penggunaan lapangan terbang ini dapat mengoptimalkan rute perjalanan jamaah haji, sehingga mereka dapat lebih efisien dalam menyelesaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air. Dengan demikian, tidak hanya meminimalkan biaya, tetapi juga mempercepat proses haji secara keseluruhan. Usulan ini diharapkan dapat menjadi solusi yang menguntungkan bagi jamaah haji Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pelayanan haji serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para jamaah haji.

“Memang kenaikan biaya haji tidak bisa dihindari, karena adanya kenaikan harga layanan di Arab Saudi dan inflasi di dalam negeri. Tapi setidaknya Kemenag perlu mengelola agar tidak terjadi kenaikan biaya yang ekstrem seperti diusulkan itu. Mengacu pada peristiwa tahun yang lalu, di mana awalnya pemerintah mengusulkan Bipih sebesar Rp 69 jutaan, tapi setelah dikritisi dan dibahas bersama komisi VIII DPR RI, bisa turun hingga Rp 49 jutaan. Maka Bipih tahun ini kalaupun ada kenaikan maka kenaikannya tidak memberatkan calon Jemaah secara ekstrem, kalaupun ada kenaikan maksimal hanya dengan selisih seperti Bipih tahun lalu diusulkan pemerintah sebesar Rp 69 jutaan, bisa turun menjadi Rp 49 jutaan. Kini diusulkan Rp 73,5 juta, maka BIPIH nanti agar tidak lebih dari Rp 53,5 juta. Itu bisa dilakukan dengan melakukan beragam efisiensi dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan terhadap jemaah haji, dan memaksimalkan lobi agar bisa dilakukan pengurangan masa tinggal jemaah selama di Saudi Arabia,” kata Hidayat Nur Wahid.

Menteri Agama menyatakan perihal ucapan Hidayat Nur Wahid bahwa kesiapan untuk menindaklanjuti kuota Temus dari mahasiswa ke-Islaman Timur Tengah, dengan tetap memperhatikan kompetensi mereka. Pihaknya juga akan bersama Panja Haji komisi 8 untuk mengkaji kembali usulan biaya haji agar rasional dan bisa meringankan bagi masyarakat calon haji. Dalam rangka menjaga keadilan dan kesetaraan akses terhadap ibadah haji, Menteri Agama berkomitmen untuk memastikan bahwa sistem kuota Temus ini tidak hanya memperhatikan jumlah mahasiswa, tetapi juga kualitas dan kemampuan mereka dalam menunaikan rukun Islam tersebut.

Selain itu, kolaborasi antara Kementerian Agama dan Panja Haji komisi 8 bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap usulan biaya haji. Kajian ini diharapkan dapat merumuskan kebijakan yang lebih bijak dan rasional, sehingga biaya haji dapat diatur secara efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan. Dengan demikian, langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik bagi kelancaran ibadah haji maupun kesejahteraan masyarakat calon haji di Indonesia.

Hidayat Nur Wahid menangkis pembicaraan bahwa:

“Alhamdulillah kesepakatan tersebut sudah diputuskan untuk menjadi pedoman dalam pembahasan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H, yang akan dilakukan beberapa waktu ke depan dalam forum Panja BPIH Komisi VIII bersama Kementerian Agama. Penting haji 2024/1445 H bisa terlaksana dengan yang lebih baik, dan sesuai aspirasi mahasiswa Indonesia di Timur Tengah, calon jemaah, juga usulan kami di komisi VIII,”

Demikian penjelasan mengenai “Memperjuangkan Kesejahteraan Jamaah: Usulan Hidayat Nur Wahid untuk Meningkatkan Efisiensi dan Kualitas Layanan Haji Musiman” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7035139/hnw-usul-tenaga-musiman-haji-mahasiswa-indonesia-di-timur-tengah-ditambah

Image: https://shorturl.at/chpuV

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *