Menyikapi Tantangan Ekonomi: Posisi Indonesia Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Urgensi Peningkatan Peran Zakat

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyebut bahwa Indonesia belum menjadi negara yang maju. Karena itu, Haedar melihat relasi yang dibangun antara Indonesia dengan negara-negara di dunia saat ini belum mencapai tingkat yang memadai untuk mendorong kemajuan dan perkembangan bangsa.

Menurut Haedar, bahwa Indonesia saat ini masih berposisi sebagai negara menengah jika dibandingkan dengan Tiongkok. Bahkan, jika dibandingkan dengan Thailand, Indonesia masih mengalami ketertinggalan dalam beberapa aspek pembangunan dan perekonomian.

Read More

Pada Rabu (17/01/24) di acara Peresmian Masjid Asy Syifa Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, Haedar mengungkapkan:

“Jadi jangan berdiri di posisi yang aman dan nyaman. Baik kita persyarikatan, maupun kita umat Islam, bahkan bangsa Indonesia,”

Melihat peta potensi yang dimiliki oleh Indonesia, dan umat Islamnya, Haedar mengatakan yang mesti dibangun saat ini adalah ekonomi, khususnya bagi umat Islam di Indonesia. Salah satu kelemahan yang menonjol adalah dalam bidang ekonomi.

Potensi ekonomi dari zakat umat Islam di Indonesia yang cukup besar masih belum diserap dan dikelola secara maksimal. Dalam urusan zakat ini, Haedar melihat bahwa dalam konteks umat Islam di Indonesia, jumlah penerima zakat (mustahik) masih lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemberi zakat (muzakki).

Menaikkan ambang ekonomi bangsa Indonesia, kata Haedar, akan membawa dampak positif terhadap peradaban Islam yang baru akan maju, termasuk kemajuan dalam bidang politik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gerakan membangun ekonomi ini mendesak untuk direalisasikan guna mencapai kemajuan dan kesejahteraan umat Islam di Indonesia serta meningkatkan kontribusi zakat dalam pembangunan ekonomi nasional.

Gerakan filantropi Islam di Indonesia dalam pandangan Haedar masih ditemukan dikotomis. Dia mencontohkan, pengumpulan donasi untuk Palestina lebih besar jika dibandingkan dengan donasi atau infak untuk dunia pendidikan.

Haedar juga mengatakan, bahwa:

“Betul, bahwa kita membela yang ditindas itu wajib. Tapi sama wajibnya juga kita dengan membangun investasi untuk sumber daya manusia ke depan. Berarti perlu mengubah kesadaran baru kita tentang keberislaman,”

Maka dari itu, mencegah kemungkaran harus setara dengan mengajak kebaikan yang konstruktif, sehingga upaya pencegahan tersebut tidak hanya bersifat prohibitive (melarang), tetapi juga proaktif dalam mempromosikan nilai-nilai positif dan tindakan yang membawa manfaat bagi masyarakat.

 

 

 

 

 

Demikian penjelasan mengenai “Menyikapi Tantangan Ekonomi: Posisi Indonesia Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Urgensi Peningkatan Peran Zakat” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Menyikapi Tantangan Ekonomi: Posisi Indonesia Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Urgensi Peningkatan Peran Zakat

Image: http://tinyurl.com/p3sfbasr

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *