Bersedekah kepada orang tua merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan yang tinggi. Selain itu, memberikan sedekah kepada orang tua juga memperkuat ikatan emosional dan hubungan keluarga yang harmonis. Dengan memberikan sedekah kepada orang tua, kita juga memperoleh berkah dan rahmat dari Allah SWT serta mendapatkan kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Sehingga, memberikan sedekah kepada orang tua tidak hanya merupakan kewajiban agama, tetapi juga merupakan investasi terbaik dalam membangun kebahagiaan dan keberkahan dalam kehidupan keluarga.
Sedekah bukan hanya sekadar memberikan bantuan materi kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan bentuk kebenaran dalam niat, kesungguhan, dan keikhlasan dalam memberikan. Sedekah tidak hanya tentang memberi secara fisik, tetapi juga mencakup kejujuran, ketulusan, dan kesungguhan hati dalam memberikan dengan ikhlas kepada sesama, tanpa pamrih dan tanpa mengharapkan balasan dari manusia, melainkan balasan dari Allah SWT.
Perintah sedekah sendiri termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 245;
مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”
Sedekah kepada Orang Tua Lebih Utama Dibanding Orang Lain
Sedekah kepada orang tua lebih utama dibanding orang lain karena orang tua memiliki hak yang lebih besar atas kita sebagai anak-anak mereka. Dalam Islam, bersedekah kepada orang tua dianggap sebagai salah satu amal yang paling mulia karena itu merupakan bentuk penghormatan, bakti, dan pengakuan terhadap segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan sepanjang hidup kita.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 215;
يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ ۖ قُلْ مَآ أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا۟ مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ
“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan”. Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”
Dalam ayat tersebut, apabila seseorang hidupnya berkecukupan dalam hal harta maka hendaknya ia menafkahkan atau bersedekah atas harta tersebut. Allah SWT menganjurkan umat Islam untuk bersedekah kepada orang tua.
Imam al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub terjemahan Jamaluddin menjelaskan bahwa sedekah kepada orang miskin nilainya satu sedekah. Sedangkan sedekah kepada keluarga mendapatkan dua nilai, yaitu pahala sedekah dan pahala menyambung hubungan keluarga (silaturahmi).
Begitu pula dengan anak laki-laki. Mereka harus bersedekah kepada orang tua setelah menunaikan kewajibannya menafkahi istri dan anak-anaknya.
Golongan yang Paling Berhak Menerima Sedekah
Golongan yang paling berhak menerima sedekah adalah mereka yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, janda, dan anak-anak yatim. Sedekah kepada mereka merupakan wujud kepedulian dan solidaritas sosial untuk membantu mengurangi beban hidup mereka yang kurang mampu.
Golongan yang paling berhak menerima sedekah adalah keluarga, kerabat, dan anak-anaknya. Muslim tidak boleh bersedekah jika harta yang digunakan masih diperlukan untuk nafkah hidup diri sendiri dan keluarganya.
Namun, apabila muslim tersebut mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya, barulah mereka dianjurkan untuk bersedekah kepada orang lain yang lebih membutuhkan.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
‘Sedekahlah kalian!’
Seorang sahabat berkata;
‘Ya Rasul, aku punya satu dinar?’
Rasul menjawab;
‘Sedekah kepada dirimu sendiri.’
Ia berkata;
‘Aku masih punya uang lagi?’
Rasul menjawab;
‘Sedekah kepada anakmu,’
Ia berkata;
‘Aku masih punya uang?’
Rasul menjawab;
‘Sedekah kepada pelayanmu.’
Ia berkata lagi;
‘Aku masih punya uang lainnya?’
Rasul menjawab;
‘Kamu lebih tahu sedekah kepada siapa lagi.’
Pada riwayat lain turut dijelaskan hal serupa. Abu Hurairah RA bertanya kepada sang Rasul;
‘Wahai Rasulullah, apakah sedekah yang paling utama?’
Rasul menjawab;
‘Sedekah orang sedikit harta. Utamakanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu,’.
Demikian penjelasan mengenai “Menyongsong Berkah: Mengapa Sedekah kepada Orang Tua Merupakan Investasi Emosional dan Spiritual yang Tak Tertandingi” Semoga berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber: detik.com
Image: https://tinyurl.com/47k2r4ez