Merajut Kebajikan: Memelihara Lisan dan Perkataan di Bulan Ramadan

Syaikh Ali Jum’ah dalam sebuah forum yang disiarkan televisi memperingatkan umat Islam agar menjaga lisan dan perkataan selama bulan Ramadan. Selain agar tidak membuat amal puasa mereka sia-sia, namun juga sebagai momen latihan dalam beretika, karena kata-kata yang keluar dari mulut kita juga menjadi bagian dari ibadah dan pengendalian diri yang penting dalam mengekang hawa nafsu.

Beliau menyampaikan peringatan itu berdasarkan sejumlah hadits, yakni:

Read More

Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan terlarang maka Allah tidak membutuhkan rasa lapar dan dahaga yang dia tahan.” (HR Bukhari)

Dan diriwayatkan dari Abu Hurairah RA., bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Puasa adalah tameng selama ia tidak merusaknya dengan kebohongan dan umpatan.” (HR Thabarani)

Menurut Syaikh Ali Jum’ah, dalam hadits pertama Rasulullah SAW menjelaskan tujuan berpuasa kepada kita adalah tujuan pendidikan dan etika. Ketentuannya, kita didorong untuk menjaga lisan, tidak berkata bohong, tidak mengumpat, tidak berdusta, dan tidak bersaksi palsu di bulan Ramadan sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan perilaku kita dan membentuk karakter yang lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Ulama Mesir mengatakan;

“Dan hendaknya Ramadan menjadi latihan praktik bagi kita untuk meninggalkan ucapan palsu dan perbuatan terlarang. Tinggalkanlah!”

 

Demikian penjelasan mengenai “Merajut Kebajikan: Memelihara Lisan dan Perkataan di Bulan Ramadan” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: Hidayatullah

Image: https://shorturl.at/defTZ

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *