Pahala bagi Orang Tua yang Menjalani dengan Kesabaran Ketika Kehilangan Anaknya

Anak adalah anugerah dari Allah yang diberikan kepada para orang tua. Kehadirannya bisa membawa kebahagiaan tersendiri dan kepergiannya pun bisa menimbulkan kesedihan yang mendalam, apalagi pergi untuk selamanya karena meninggal dunia. Sabar adalah sikap terbaik orang tua saat ditinggap wafat anaknya.

Dalam Islam, tidak ada informasi spesifik atau hukum yang memberikan rincian tentang pahala yang diterima oleh orang tua yang ditinggal wafat anak. Namun, banyak ulama sepakat bahwa orang tua yang menghadapi cobaan kehilangan anak dapat memperoleh pahala dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT melalui kesabaran, tawakal, dan doa.

Read More

Kehilangan anak merupakan ujian yang sangat berat, dan Islam memberikan penekanan pada pentingnya bersabar dalam menghadapi cobaan. Orang tua yang menjalani cobaan ini dengan sabar dan tetap berserah diri kepada kehendak Allah dapat memperoleh pahala yang besar.

Selain itu, memberikan sedekah, berdoa untuk anak yang telah meninggal, dan melakukan amal ibadah lainnya sebagai bentuk penghormatan dan kenangan kepada anak yang telah wafat juga dapat menjadi sarana untuk mendapatkan pahala. Namun, perlu diingat bahwa pahala dan keberkahan akhirat sepenuhnya berada di tangan Allah, dan keyakinan serta tawakal kepada-Nya adalah hal yang sangat penting.

Allah memberikan pahala surga atas penderitaan batin yang dirasakan orang yang sabar ditinggal wafat anaknya. Dengan kemurahan-Nya Allah akan memasukkan orang tua tersebut ke dalam surga.

Rasulullah bersabda:

عن أنس رضي الله عنه قال قال النبي صلى الله عليه وسلم مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ لَهُ ثَلاَثَةٌ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلاَّ أَدْخَلَهُ اللهُ الجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ رواه البخاري ومسلم والنسائي وابن ماجة

“Dari sahabat Anas ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada seorang muslim yang ditinggal meninggal dunia oleh 3 anaknya yang belum mencapai dewasa melainkan Allah akan memasukannya ke dalam surga oleh kemurahan rahmat-Nya terhadap mereka,’” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Rasulullah pada hadits berikut ini menjelaskan bahwa anak yang meninggal terlebih dahulu nanti akan menunggu kedua orang tuanya di akhirat. Anak tersebut menanti kedua orang tuanya untuk kemudian mengajak mereka ke dalam surga. Kalau pun tidak ada anak yang meninggal terlebih dahulu, orang tua tidak perlu khawatir karena mereka akan disambut oleh Rasulullah saw.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَنْ كَانَ لَهُ فَرَطَانِ مِنْ أُمَّتِى أَدْخَلَهُ اللَّهُ بِهِمَا الْجَنَّةَ فَقَالَتْ لَهُ عَائِشَةُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهَا فَمَنْ كَانَ لَهُ فَرَطٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَمَنْ كَانَ لَهُ فَرَطٌ يَا مُوَفَّقَةُ. قَالَتْ فَمَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ فَرَطٌ مِنْ أُمَّتِكَ؟ قَالَ فَأَنَا فَرَطُ أُمَّتِى لَنْ يُصَابُوا بِمِثْلِى رواه الترمذي

“Dari sahabat Ibnu Abbas ra, ia mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Siapa saja yang memiliki dua anak yang menunggu (di akhirat karena meninggal lebih dulu) di kalangan umatku, niscaya Allah memasukkannya ke surga sebab keduanya.’ Aisyah bertanya, ‘Kalau hanya seorang anak yang meninggal Ya Rasulullah?’ ‘Demikian juga orang tua yang memiliki seorang anak yang meninggal Wahai perempuan yang mendapat taufiq,’ jawab Rasulullah. ‘Kalau tidak memiliki anak meninggal di kalangan umatmu?’ ‘Aku yang akan menyambut umatku dan mereka tidak akan merasakan musibah seperti (penderitaan yang) kurasakan,’” (HR At-Tirmidzi).

Rasulullah saw menyebutkan bahwa pahala besar akan diterima oleh kedua orang tua yang bersabar melepas kepergian anaknya. Allah menyiapkan istana megah bagi mereka karena memuji dan memulangkan urusan kematian anaknya kepada Allah.

عَنْ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ إِذَا مَاتَ وَلَدٌ لِعَبْدٍ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لِمَلائِكَتِهِ: أَقَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، فَيَقُوْلُ: أَقَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤادِهِ؟ فَيَقُوْلُوْنَ: نَعَمْ، فَيَقُوْلُ: فَما قَالَ عَبْدِي؟ فَيَقُوْلُوْنَ: وَحَمِدَكَ واسْتَرْجَعَ، فَيَقُوْلُ: ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ، وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ رواه الترمذي وابن حبان

“Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra, Rasulullah bersabda, ‘Bila anak seorang meninggal dunia, Allah bertanya kepada para malaikat, ‘Apakah kalian mengambil anak hamba-Ku?’ Mereka menjawab, ‘Betul.’ ‘Apakah kalian merenggut buah hatinya?’ tanya Allah. ‘Benar,’ jawab mereka. ‘Lalu apa tanggapan hamba-Ku?’ ‘Ia memuji-Mu dan mengembalikan urusan ini kepada-Mu,’ jawab mereka. ‘Dirikanlah sebuah istana di surga untuk hamba-Ku. Namailah rumah itu ‘Baitul Hamdi,’’ perintah Allah,’” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban).

 

Demikian penjelasan mengenai “Pahala bagi Orang Tua yang Menjalani dengan Kesabaran Ketika Kehilangan Anaknya” Semoga berkah dan bermanfaat.

Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.

Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.

Sumber: https://kemenag.go.id/islam/pahala-bagi-orang-tua-yang-sabar-ditinggal-wafat-anaknya-GHCP9

Image: https://pin.it/27qkknt

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *