Madinah adalah kota sekaligus ibukota dari Provinsi Madinah di Arab Saudi. Kota ini dianggap sebagai pusat kekuatan Islam dalam abad-abad ketika komunitas Muslim mulai berkembang di sana. Madinah juga menjadi tempat berdirinya tiga masjid tertua yang pernah dibangun, yaitu Masjid Quba, Masjid Nabawi, dan Masjid Qiblatain.
Konon, asal-usul nama Madinah sendiri berasal dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Yatsrib (sekarang Madinah) pada 622 M. Asal-usul nama Madinah Dulunya bernama Yatsrib Pada masa sebelum Islam berkembang, kota Madinah disebut dengan nama Yatsrib, yang saat itu dikenal sebagai kota pusat perdagangan. Ada yang berpendapat bahwa Yatsrib berasal dari bahasa Ibrani atau Aram. Namun, pendapat lain menyatakan kalau nama tersebut adalah sebutan bagi masyarakat Arab selatan.
Versi lain juga ada yang mengatakan bahwa Yatsrib berasal dari seorang keturunan Bani Ubail (sekelompok pengikut Ubail) yang bernama Yatsrib bin Qaniyah bin Mikhail bin Aram bin Ubail bin Ush bin Aram bin Sam bin Nuh. Sosok Yatsrib diduga merupakan orang pertama yang datang ke daerah tersebut, yang kemudian namanya digunakan sebagai nama kota. Menurut praduga para ahli, Yatsrib tinggal di kota tersebut hingga mereka diusir oleh pendatang yang disebut-sebut dengan nama Kaum Amalik.
Kaum Amalik merupakan keturunan dari Imlik bin Lodz bin Sam bin Nuh yang dianggap sebagai salah satu kabilah Arab paling awal. Nama Kota Yatsrib disebut dalam Al-Qur’an Surat Yusuf (12): 92, yang berbunyi;
قَالَ لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَۗ يَغْفِرُ اللّٰهُ لَكُمْ ۖوَهُوَ اَرْحَمُ الرّٰحِمِيْنَ 92.
“Dia (Yusuf) berkata, “Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu. Dan Dia Maha Penyayang di antara para penyayang.”
sedangkan nama Madinah disebut dalam Surat al-Ahzab (33): 13, yang berbunyi;
وَاِذْ قَالَتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْهُمْ يٰٓاَهْلَ يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوْا ۚوَيَسْتَأْذِنُ فَرِيْقٌ مِّنْهُمُ النَّبِيَّ يَقُوْلُوْنَ اِنَّ بُيُوْتَنَا عَوْرَةٌ ۗوَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ ۗاِنْ يُّرِيْدُوْنَ اِلَّا فِرَارًا 13.
“Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, “Wahai penduduk Yasrib (Madinah)! Tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” Dan sebagian dari mereka meminta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata, “Sesungguhnya rumah-rumah kami terbuka (tidak ada penjaga).” Padahal rumah-rumah itu tidak terbuka, mereka hanyalah hendak lari.”
dan al-Taubah (9):101 dan 120, yang berbunyi;
وَمِمَّنْ حَوْلَكُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ مُنٰفِقُوْنَ ۗوَمِنْ اَهْلِ الْمَدِيْنَةِ مَرَدُوْا عَلَى النِّفَاقِۗ لَا تَعْلَمُهُمْۗ نَحْنُ نَعْلَمُهُمْۗ سَنُعَذِّبُهُمْ مَّرَّتَيْنِ ثُمَّ يُرَدُّوْنَ اِلٰى عَذَابٍ عَظِيْمٍ ۚ 101.
“Dan di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu, ada orang-orang munafik. Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar”
مَا كَانَ لِاَهْلِ الْمَدِيْنَةِ وَمَنْ حَوْلَهُمْ مِّنَ الْاَعْرَابِ اَنْ يَّتَخَلَّفُوْا عَنْ رَّسُوْلِ اللّٰهِ وَلَا يَرْغَبُوْا بِاَنْفُسِهِمْ عَنْ نَّفْسِهٖۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ لَا يُصِيْبُهُمْ ظَمَاٌ وَّلَا نَصَبٌ وَّلَا مَخْمَصَةٌ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَلَا يَطَـُٔوْنَ مَوْطِئًا يَّغِيْظُ الْكُفَّارَ وَلَا يَنَالُوْنَ مِنْ عَدُوٍّ نَّيْلًا اِلَّا كُتِبَ لَهُمْ بِهٖ عَمَلٌ صَالِحٌۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ 120.
“Tidak pantas bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badui yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul. Yang demikian itu karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan di jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,”
Sebelum Yatsrib dikuasai oleh masyarakat Arab Islam, penduduk di sana terdiri dari dua suku yang dominan, yaitu Arab dan Yahudi. Kedua bangsa ini datang ke Yatsrib ketika Kaum Amalik sudah punah. Suku-suku Yahudi ternama yang ada di sana ialah Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Bani Qunaiqa. Mereka membangun pemukiman, pusat-pusat kegiatan ekonomi, dan benteng pertahanan untuk melindungi diri dari serangan suku Nomad di sekitar Yatsrib.
Atas usaha keras mereka, Yatsrib berubah menjadi kota penting. Sementara itu, penduduk Arab yang berasal dari wilayah selatan berpindah ke Yatsrib setelah Bendungan Maarib milik mereka jebol. Sayangnya, kedatangan penduduk Arab ke Yatsrib tidak disambut dengan baik oleh suku-suku yang ada di sana. Masing-masing dari suku tersebut dipimpin oleh kepala suku yang mementingkan sukunya sendiri, sehingga suku Yatsrib dianggap tidak mengenal persatuan.
Akibatnya, tidak jarang terjadi ketegangan antara masyarakat Yahudi Yatsrib dengan penduduk Arab. Ketegangan antara suku Yahudi Yatsrib dengan penduduk Arab berlangsung sejak 610 M hingga 620 M, dan peperangan pun kerap terjadi. Pergantian Nama Pasca-pertempuran, penduduk Arab pun sadar bahwa sebenarnya peperangan ini hanya akan membawa kerugian bagi mereka. Alhasil, suku Arab yaitu suku Aus dan Khazraj bersatu di bawah kepemimpinan Abdullah bin Muhammad.
Tahun 621 M, sebanyak sepuluh orang suku Khazraj dan dua orang suku Aus menemui Nabi di Mekkah untuk menyatakan diri masuk Islam. Pernyataan diri mereka untuk masuk Islam pun membuat Nabi memutuskan hijrah ke Yatsrib pada 622 M. Setelah Nabi hijrah ke Yatsri, kota Yatsrib pun diubah namanya menjadi al-Madinah al-Munawwarah yang berarti kota yang bercahaya.
Demikian penjelasan mengenai “Sejarah dan Pengaruh Madinah dalam Pembentukan Islam” Semoga berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber: Sejarah dan Pengaruh Madinah dalam Pembentukan Islam
Image: Pinterest