Zurarah bin Aufa Al Qadhi, juga dikenal sebagai Abu Hajib Al ‘Amiri Al Bashri, merupakan sosok yang memiliki banyak peran dalam dunia keilmuan Islam. Selain sebagai imam besar dan hakim, ia juga dikenal sebagai perawi hadits yang terpercaya dan ulama kenamaan dari Bashrah. Dalam dunia keilmuan Islam, sosok Zurarah diakui oleh banyak imam hadits, termasuk Imam Nasa’i, sebagai perawi yang tsiqah, yaitu dapat dipercaya dan memiliki daya ingat yang kuat. Ia meninggal dunia pada tahun ke-93 Hijriah, meninggalkan warisan ilmiah yang berharga.
Salah satu murid dari Abu Hurairah ini diceritakan wafat saat dirinya sedang menjadi imam salat berjemaah. Kisah ini pun dibenarkan oleh hampir seluruh riwayat shahih dalam buku Rab Man Maata Wahua Yushalli oleh Mahmud bin Abul Malik Al-Zugbi terjemahan Yusni Amru dan Fuad Nawawi.
Zurarah bin Aufa wafat secara mendadak di wilayah Abdul Malik bin Marwan pada awal kunjungannya ke daerah Hijaz, Irak. Kisah kematian perawi yang merupakan guru dari ahli hadits Qatadah ini banyak diceritakan oleh para ahli hadits.
Salah satu kisahnya diceritakan oleh ‘Utab bin Al Matsani Al Qusyairi dari Bazin bin Hakim–murid Zurarah bin Aufa. Bahzin bercerita, saat itu Zurarah bin Aufa tengah mengimami salat berjamaah di Masjid Bani Qusyair. Bahzin menjadi salah satu makmumnya.
Menurut penuturan Bahzin, saat Zurarah membaca surah Al Muddatsir sampai ayat ke-8, mendadak beliau ambruk hingga dinyatakan meninggal dunia. Diceritakan oleh Bahzin, beliau sudah dinyatakan meninggal saat makmumnya hendak mengangkat tubuhnya.
“Aku termasuk yang membawa beliau sampai kediamannya. Setibanya di Hajaj, daerah Bashrah, orang-orang datang mengerubuti rumahnya,” demikian keterangan Bahzin.
Ibnu Katsir juga pernah menceritakan kematian Zurarah bin Aufa. Disebutkan, Ibnu Aufa, begitu Zurarah bin Aufa juga disapa, saat itu tengah menjadi imam untuk salat Subuh, bertepatan dengan dirinya membaca surah Al Muddatsir ayat 8.
“Saat sampai ayat ke-8, dia ambruk, lalu meninggal dunia. Dia wafat di Bashrah dalam usia 70 tahun,” terangnya.
Meski demikian, ada riwayat lain bersumber dari Abu Daud Al Thayalisi menyatakan, Zurarah bin Aufa wafat pada saat beliau dalam keadaan sujud salat di tengah-tengah menjadi imam salat berjemaah. Ada pula yang menyebutnya beliau wafat saat menjadi imam salat dua hari raya atau salat e’id.
Demikian penjelasan mengenai “Wafat dalam Kegiatan Ibadah: Kisah Murid Abu Hurairah saat Menjadi Imam Salat” Semoga Berkah dan bermanfaat.
Apakah Anda butuh bimbingan untuk menunaikan ibadah haji dan umroh? Maka Pusat Pendaftaran Umroh adalah pilihan yang tepat. Pusat Pendaftaran Umroh merupakan Travel Haji dan Umroh yang profesional dan sudah berpengalaman.
Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik untuk Anda.
Sumber : Wafat dalam Kegiatan Ibadah: Kisah Murid Abu Hurairah saat Menjadi Imam Salat
Source Image : Ilustrasi murid